Jumat, 13 Maret 2009

Suharli (E 20060530144)

Waktu wawancara :Jumat, 06-03-09, jam 08.30-08.55
Tempat :Katin selatan UMY
Pewawancara :Suharli (E 20060530144)


Jumat pagi sekitar pukul 08.30 WIB di tengah keramaian kantin UMY saya menemui seorang teman satu jurusan komunikasi sebut saja namanya Pele, pagi itu aroma wangi dari setiap makan memang mengundang nafsu untuk memakannya, namun apa daya kantong juga masih tipis karena kiriman bulanan belum juga datang, akhirnya saya memesan segelas es the dikantin mak Ijez, teman saya pun demikian dia hanya memesan segelas es teh, teman saya mulai bercerita tentang sahabatnya yang dia kenal beberapa tahun lalu, nama sahabatnya panggil saja indro, berawal mulai masuk kuliah dan jurusan yang mereka pilihpun sama, hobi merekapun tak jauh berbeda sama-sama suka sepak bola. Karena saat itu belum menemukan kos, kemudian mereka mencari kos yang sama, ya kata si pele sih “biar kalo bikin tugas bisa bareng, jadi gak perlu jauh-jauh kalo mau bikin tugas kelompok”, mereka pun sering nongkrong bareng bersama temen lainnya, “ya bikin suasana lebih seru lah biar gak bosen terus-terusan dikampuz dan dikos” kata si Pele.

Di awal semester 2 Indro membeli sebuah laptop baru, karena pikiran para pria kesepian dan memiliki pedoman hemat pangkal kaya ini. Tak jauh berbeda mereka pun memutuskan untuk berhotspot ria dikampus tercintanya, dari mulai jam 8 malam sampai pagi hari, awalnya mereka hanya membuka friendster saja, saat itu friendster memang jadi trend anak-anak sma dan mahasiswa. Kemudian merekapun Mendonload music-music dan gak ketinggalan pula film XXX favorit mereka, “masih wajarlah saat itu untuk remaja yang beranjak dewasa, masih ingin tahu ini itu” kata pele sambil tertawa.

“Indro mengajarkan banyak hal tentang kehidupan kepada ku, ya Cara bergaul dengan teman-teman” kata Pele sambil menyeruput es tehnya, Pele sebenarnya tipe orang yang pendiam, tapi itu dulu kalau sekarang sama saja kayak yang lain, kalau ngomong gak bisa berhenti, kecuali didepan dosen mereka kompak diam seragam.

Seiring waktu persahabatan mereka pun tambah akrab, pele dan indro pun merencanakan untuk berkunjung kerumah indro diCirebon dengan naik sepeda motor, pada hari H mereka pun berangkat menuju rumah pele dicerebon, “sungguh petualangan yang mengasikan” kata pele, “perjalanan jauh dan ditemani sahabat sejati itu gak kan terlupakan saking indahnya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata”. Mungkin hanya segini dulu hasil wanwancara saya sama Pele, karena pele sendiri sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapakan betapa indahnya persahabatan mereka, saya juga iku-ikutan kehabisan kata-kata untuk menulis cerita tentang persahabatan mereka.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar