Selasa, 31 Maret 2009

Al_Izhar

NAMA : AL IZHAR
NIM : 20060530022
JURUSAN : ILMU KOMUNIKASI Konsentrasi Public Relations
DOSEN PENGAMPU: FAJAR IQBAL, M.Si.

TUGAS INDIVIDU
MATA KULIAH KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI

Waktu Wawancara :Jum’at, 6 Maret 2009.Pukul 08.15.WIB
Lokasi : Loby Fisipol Atas
Informan : Rohman (Bukan Nama Sebenarnya)
Pewawancara : Al izhar

Hasil Wawancara
Pada hari ini jum’at, 6 Maret 2009 tepatnya pukul 08.15 WIB. saya melakukan percakapan dengan salah satu teman saya yang bernama Rohman (Nama Samaran). percakapan ini dilakukan tepatnya di loby Fisipol lantai atas, dalam hal ini saya dan teman saya ini pertama-tama bercerita tentang mata kuliah. Setelah itu kami lanjutkan percakapan ketopik yang lain, yaitu dia bercerita tentang masalah dia mendekatkan diri (PDKT) dengan wanita, dalam hal ini saya mengamatinya dia serius bener dan semangat dalam bercerita tentang pendekatannya terhadap wanita yang ia sukai, adapun dari itu Rohman(Nama Samaran) bercerita tentang ia mengapel wanita tersebut. Dia bercerita banyak cara yang ia lakukan dalam hal PDKT Ini, mulai dari hal yang Nekat, Pengorbanan, Perasaan dsb. Namun, berkat dukungan teman-teman wanita ini dan cara yang ia lakukan, rohman(nama samaran) pun dapat direspon dengan wanita tersebut. Rohman bercerita sudah banyak wanita yang ia dekatkan, namun dia berkata bahwa wanita ini berbeda dengan wanita yang lainnya. Sebab, katanya wanita ini memilki kelebihan yang lumayan. Ya lumayan pintar, cantik, supel, temannya banyak. Aku pun tertawa pas dia berkata wanita ini memiliki kelebihan yang lumayan. Seakan-akan lumayan itu diartikan seperti kondisi suatu benda, he2x.


Waktu demi waktu terus berlalu kami pun terus bercerita, saya pun mendengarkannya dengan baik. rohman bercerita lagi di saat ia PDKT dia pernah mempunyai saingan/ Rivalan terhadap wanita ini, ia sempat menyerah untuk melakukan pendekatan ini. Namun, disisi lain rohman masih sering di SMS atau dimiscall dengan wanita ini, rohman pun menarik kesimpulan berarti wanita tersebut masih ingat dengan dia. Ketika rohman melakukan percakapan saya membaca bahasa tubuh dan pandangan matanya. Saya pun menarik kesimpulan sepertinya rohman ini serius dan suka banget dengan wanita ini, sebab pas kami duduk di loby atas ada salah satu teman dari cewek itu ketemu dengan dia dan menanyakan wanita yang ia dekatkan. Rohman pun tersenyum dan asyik bercerita sehingga terjadi perdebatan yang heboh, namun percakapan itu tidak lama, karena teman wanita tersebut harus pulang. Kami pun saling bertanya tentang masalah yang lainnya, baik masalah kampus, organisasi, music dan kegiatan yang lainnya. akhirnya waktu terus berlalu, dan tibalah saatnya cerita kami tersebut harus selesai. Sungguh sangat teringat dan lucu mengingat hal seperti ini. Trima kasih.

6E

Nama Kelompok : Kina Bhara ( 20060530011)
Al-Izhar ( 20060530022)
Dyah (20060530126)
Tami (20060530160)
Luki (20060530134)



TUGAS KELOMPOK
MENCARI WACANA KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI DI PERPUSTAKAAN UMY



A. LATAR BELAKANG

Manusia adalah makhluk sosial yang dituntut untuk dapat berinteraksi dan menciptakan hubungan yang baik diantaranya. Ketidakberdayaan manusia untuk hidup sendiri mendorong kita untuk berkomunikasi didalam hidup bermasyarakat. Setiap orang pasti membutuhkan orang lain yang bias kita jadikan teman untuk berbagi segalanya, baik dalam suka dan duka. Setiap manusia pasti membutuhkan kasih saying, cinta & perhatian dari orang lain terutama dengan lawan jenis, karena menurut Al qur’an ALLAH Menciptakan manusia untuk hidup berpasangan.
Keterbukaan diri (Self disclosure) adalah : Mengungkapkan informasi tentang diri kita yang biasanya kita simpan atau disembunyikan, dibeberkan kepada orang lain serta keterbukaan untuk menerima orang lain.
Adapun cirri-ciri dari hubungan romantika pada remaja di awal masa puber ini adalah : adanya cinta yang membara (Passionate Love). Cinta seperti itu biasanya ditandai dengan kecenderungan untuk terus menerus untuk tidak melupakan pasangannya, baik dalam pikiran, ucapan, maupun perbuatan. Cinta membara ini juga ditandai adanya hasrat seksual, mudah terangsang fisik, selalu ingin bersama, tidak mau memikirkan jika harus berpisah & selalu ingin berbalas cinta.
( Halfield, 1988, dalam sarwono, 2002:210 ).

B. PERUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah sebagai berikut :
Bagaimana keterbukaan diri dalam hubungan romantis pada pasangan kekasih dikalangan mahasiswa UMY?

C. TUJUAN PENELITIAN

1. Mengetahui keterbukaan diri dalam romantic relationship.
2. Mengetahui Fungsi keterbukaan diri pada pasangan romantic relationships.

D. KERANGKA TEORI

1. Pengertian Komunikasi

Komunikasi adalah Proses yang memungkinkan sesorang (Komunikator) Menyampaikan rangsangan ( biasanya lambing-lambang verbal ) untuk mengubah perilaku orang lain (Komunikate).
Kegiatan komunikasi dapat berlangsung apabila terdapat unsur-unsur tadi maka kegiatan komunikasi tidak akan brlangsung secara maksimal, begitu juga dengan proses penyampaian informasi, pendapat, gagasan, dari komunikator kepada komunikan, yang secara langsung (face to face) baik dengan menggunakan media komunikasi maupun tanpa menggunakan sarana media yang dikenal dengan komunikasi interpersonal.

2. Komunikasi Antar Pribadi

Komunikasi Antar Pribadi sangat penting bagi kebahagiaan hidup kita. (Jhonson 1981) menunjukkan beberapa peranan yang disumbangkan oleh komunikasi antar pribadi dalam rangka menciptakan kebahagiaan hidup manusia.
Pertama, Komunikasi antar pribadi membantu perkembangan intelektual & sosial kita. Kedua identitas atau jadi diri kita terbentuk dalam & lewat komunikasi dengan orang lain. Ketiga, dalam rangka memahami realitas disekeliling kita sering menguji kebenaran kesan-pesan & Pengertian yang kita miliki tentang dunia disekitar kita. Keempat, kesehatan mental kita sebagian besar juga ditentukan oleh kualitas komunikasi atau hubungan kita dengan orang lain.
Komunikasi Antar Pribadi diatas diklasifikasikan kedalam dua jenis menurut sifatnya :
a. Komunikasi diadik (Dyadik Communication)
b. Komunikasi Triadik


E. METODE PENELITIAN

1. Jenis Penilitian
- Deskriftif
2. Lokasi Penelitian
- UMY
3. Metode Pengumpulan data
a. Wawancara Mendalam (Interview Indepth)
b. Observasi
c. Study Pustaka
4. Teknik Pengambilan Informan
5. Informan
6. Uji Validitas data



7. Teknis Analisis data
a. Pengumpulan data
b. Reduksi
c. Penyajian data
d. Kesimpulan

Kamis, 26 Maret 2009

5 E

Membuat Penelitian Komunikasi Antar Pribadi
(Studi Pustaka atas Karya-karya Skripsi KAP di UMY)
di buat oleh Kelompok 5 E
Ajeng (20060530166), Risa (20060530109), Eral (20040530049), Anggun (20050530059), Kusuma (20050530164)

Mayoritas proposal atau Bab I karya ilmiah dalam bentuk skripsi disusun dengan sistematika: Latar Belakang Masalah, Rumusan Masalah, Tujuan Penelitan, Manfaat Penelitian, Kerangka Teori/ Kerangka Berpikir/ Tinjauan Pustaka, dan Metode Penelitian.

Dari hasil penelitian kelompok kami terhadap skripsi-skripsi tentang Komunikasi Antar Pribadi, kami dapat menguraikannya sebagai berikut:

Latar Belakang Masalah

Latar belakang masalah yang banyak diangkat dalam skripsi mengenai komunikasi antar pribadi yang kami teliti kebanyakan mengangkat proses komunikasi antar pribadi dimana mereka mengangkat proses dalam komunikasi antar pribadi pada object yang mereka teliti. Ada yang membahas proses komunikasi antar pribadi pasutri, proses KAP orangtua dan guru, proses KAP perawat dan pasiennya.
Latar belakang masalah merupakan bagian dari proposal penelitan yang menerangkan tentang keterbukaan pasangan suami istri yang tinggal berjauhan. Hal ini sebagaimana yang terdapat dalam Skripsi Rizki Apriliani (2008: 1):
“Dapat diketahui bahwa pasangan suami istri yang tinggal berjauhan tidak selalu mendatangkan hal-hal negative. Dalam kondisi tinggal berjauhan, suami-istri juga tetap dapat membina hubungan baik. Salah satu faktor penting yang menentukan adalah adanya keterbukaan satu sama lain dengna pasangan. Hal tersebut seperti dikemukakan Ida bahwa jarak yang dekat atau tinggal serumah juga belum menjamin tidak terjadi berbagai masalah. Hal itu sangat tergantung keterbukaan pasnagan suami-istri dalam berkomunikasi (http://www.seda-sekejap.com, 15/12/07)”
Latar belakang masalah merupakan bagian dari proposal penelitian yang menerangkan tentang proses komunikasi interpersonal antara orang tua dan guru dalam hal kemampuan mengurus diri sendiri. Hal ini sebagaimana terdapat dalam skripsi Eddy (1999: 1)
“ Dalam melakukan komunikasi interpersonal dengan penderita tuna grahita, para guru sebagai komunikator harus dapat membangkitkan perhatian para murid tuna grahita terlebih dahulu sebelum melakukan proses komunikasi interpersonal lebih lanjut. Hasrat harus dilanjutkan dengan datangnya keputusan dalam diri komunikan, yakni keputusan melakukan kegiatan seperti yang diharapkan komunikator (Effendi, 1993: 306)”
Latar belakang masalah tentang penelitian antara perawat dan pasien di RSJ tetap memfokuskan pada unsur komunikasinya. Komunikasi yang dipakai adalah komunikasi interpersonal untuk tujuan terapeutik. Orang-orang yang mengalami gangguan jiwa tersebut dianggal oleh masyarakat sangat mengganggu yang pada akhirnya RSJ adalah tempat diasingkannya orang-orang yang dianggap sakit jiwa. (Rahma, 2007)

Rumusan Masalah

Rumusan masalah merupakan kalimat pertanyaan atau introgatif, yang singkat, padat dan jelas serta bukan pertanyaan tentang nilai dan dasar untuk pembentukan judul.
Contoh dapat dilihat dari rumusan masalah yang ada pada skripsi-skripsi yang kami teliti adalah sebagai berikut:
Bagaimanakah keterbukaan komunikasi interpersonal antara suami istri yang tinggal berjauhan?
Bagaimana komunikasi interpersonal yang dilakukan orangtua dan guru untuk meningkatkan kemampuan mengurus diri sendiri pada siswa tuna grahita di SLB Deksa Kalibawang Kulon Progo?
Bagaimanakah komunikasi terapeutik perawat dengan pasien sakit jiwa di rumah sakit Grhasia Yogya?

Tujuan Penelitan

Tujuan penelitian adalah tujuan pernyataan atau deklaratif, satu atau beberapa tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian biasanya diawalai dengan kata untuk mendiskripsikan, untuk mencari, untuk mengetahui, dan lain-lain.
Dalam skripsi yang kami teliti rata-rata tujuan penelitian mereka menyoroti tentang proses komunikasi interpersonal, tetapi ada juga yang bertujuan untuk mengetahui hambatan dalam komunikasi interpersonal dan untuk mendeskripsikan secara rinci tentang keterbukaan komunikasi interpersonal.
Tujuan penelitan dari skripsi yang berisi tentang komunikasi antar pribadi ini adalah:
Mendeskripsikan secara rinci tentang keterbukaan komunikasi interpersonal antara suami istri yang tinggal berjauhan.
Untuk mengetahui komunikasi interpersonal yang dilakukan oleh orangtua siswa dan guru untuk meningkatkan kemampuan mengurus diri sendiri pada siswa tuna grahita di SLB Deksa Kalibawang Kulon Progo.
Untuk mengetahui komunikasi terapeutik perawat dengan pasien sakit jiwa di RS Grhasia Yogya dan untuk mengetahui hambatan-hambatan yang dialami oleh perawat R.S Grhasia Yogyakarta dalam berkomunikasi dengan pasiennya.

Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian adalah manfaat yang akan didapat dari hasil penelitian yang dilakukan oleh peneliti yang membuat skripsi.
Manfaat penelitian yang terdapat di dalam skripsi yang kami teliti adalah sebagai berikut:
Diharapkan dapat memberikan sumbangan terhadap perkembangan dan pendalaman studi ilmu komunikasi khususunya memberi pemahaman tentang komunikasi interpersonal bagi pasangan suami istri yang tinggal berjauhan.
Menambah informasi dan dapat dijadikan masukan tentang komunikasi terapeutik perawat dalam upaya penyembuhan pasien.
Dapat menjadi acuan bagi perawat di dalam melakukan interaksi dengan pasiennya, terutama terhadap pasien sakit jiwa.

Kerangka Teori/ Kerangka Berpikir/ Tinjauan Pustaka

Kerangka teori merupakan kumpulan teori-teori yang digunakan untuk menguatkan masalah yang diangkat dalam skripsi yang sedang diteliti.
Isi kerangka teori dari skripsi yang kami teliti kebanyakan mengangkat teori-teori yang berhubungan dengan pengertian dan pembagian komunikasi interpersonal.
Kerangka teori dari skripsi keterbukaan komunikasi interpersonal antar pasangan suami istri yang tinggal berjauhan berisi tentang berbagai versi pengertian komunikasi interpersonal.
Kerangka teori disini yang dipakai adalah komunikasi, komunikasi interpersonal dan komunikasi terapeutik. Disini lebih dilihat komunikasi perawat yang melakukan komunikasi terapeutik.

Metode Penelitian

Metode penelitian merupakan seperangkat cara yang sistematik, logis, dan rasional yang digunakan oleh peneliti ketika merencanakan, mengumpulkan, menganalisis, dan menyajikan data untuk menarik kesimpulan. Cara- cara tersebut meliputi alasan penetapan beberapa unsur penelitian seperti :
Jenis penelitian
Lokasi penelitian
Teknik pengumpulan data
Teknik sampling
Teknik analisis data
Uji validitas data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dari skripsi yang kami teliti adalah observasi dan interview, secara umum mereka memilih lokasi di kota Yogyakarta. Mereka juga menggunakan teknik analisis data yaitu analisis kualitatif. Rata-rata uji validitas data yang digunakan adalah trianggulasi data.

Metode penelitian yang dapat kami teliti adalah:
Dua menggunakan jenis penelitian deskriptif dan yang satunya menggunakan jenis penelitian studi kasus.

Daftar Pustaka Unpublished

Hariani, Rahma. Komunikasi Terapeutik Perawat dengan Pasien Sakit Jiwa Kelas P2 Putri di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta ( Studi Deskriptif Komunikasi Terapeutik Perawat Dengan Pasien Sakit Jiwa Kelas P2 Putri di Rumah Sakit Grhasia Yogyakarta ). 2008. Skripsi
Apriliani, Rizki. Keterbukaan Komunikasi Interpersonal antar Pasangan Suami Isteri yang Tinggal Berjauhan ( Studi Kasus Pada Pasangan Suami Isteri di Yogyakarta ). 2008. Skripsi
Purwanto, Edy. Komunikasi Interpersonal antara Orang Tua dan Guru dalam Hal Kemampuan Mengurus Diri Sendiri Pada Siswa Tuna Grahita di SLB Muhammadiyah Dekso Kalibawang Kulon Progo.2008. Skripsi

8E

Membuat penelitian Komunikasi Antar Pribadi
( Study Pustaka Atas Karya-Karya Skripsi KAP UMY)
Dibuat oleh kelompok E8
Nama :
- Dion Pritrada Rotama
- Agung Novi Permadi
- Eka Prabowo Sakti
- Wisnu Aji Brata
- Bayu Nugroho

Judul
Strategi komunikasi interpersonaldalam proses rehabilitasi pecandu napza(studi kasus strategi komunikasi interpersonal antara Pembina dengan anak bina dalam proses rehabilitasi pecandu napza dipondok pesantren dan rehabilitasi mental al- islami kulonprogo jogjakarta)

Penyusun : Taufiq Hadi S. 99.530.128

Bab I pendahuluan
A. latar belakang masalah
Berisi tentang uraian manusia sebagai makhluk social, kepentingan komunikasi bagi setiap personal yang terdapat dalam skripsi Taufiq Hadi S. terdapat kutipan
“ percaya (trust), sikap suportif(supportiveness) dan sikap terbuka(opening mind edness), sehingga makin efektif komunikasi yang sedang berlangsung, dalam suasana akrab”
Jalaludin Rahmad (2000:120), Psikologi Komunikasi serta gambaran tentang proses rehabilitasi penyembuhan pendu Napza, di Pondok Pesantren Al- Islam
B. Rumusan Masalah
Berisi tentang pertanyaan rumusan latar belakang
C. Tujuan Penelitian
Berisi tantang tujuan penelitian itu dilakukan
D. Manfaat Penelitian
Berisi tantangmanfaat penelitian itu dilakukan
E. Kerangka Teori
Teori para ahli yang mendukung judul penelitian
F. Kerangka Konsep
Berisisi teori yang ada hubunganya dengan judul yang diambil dan sudah dikembangkan untuk dijadikan dasar dalam penelitian
G. Metodologi Penelitian
1. Jenis Penelitian
Berisi tentang jenis penelitian yang dilakukan , misalnya studi kasus dan penjelasan mengenai jenis penelitian tsb.
2. Lokasi Penelitian
Berisi tentang lokasi penelitian itu dilakukan
3. Waktu Penelitian
Berisi tentang waktu dilaksanakanya penelitian sampai selesai
4. Sumber data
Sumber data penelitian, baik dari wawancara , studi pustaka, dll
5. Teknik Pengumpulan Data
Cara-cara dimana data pendukung penelitian itu diperoleh, misalnya dengan observasi, interviu, dokumentasi, dll
6. Teknik Analisis Data
Cara-cara mengolah missal kualitatif seperti dalam skripsi Taufiq Hadi menggunakan teknik
Analisis Data Kualitatif
Seperti terdapat pada skripsi ini yaitu:
a. Teknik Observasi : Pemilihan, Pengubahan, Pencatatan dan Pengkodean serangkaian perilaku dan suasana yang berkenaan dengan serangkaian organisme pengamatan kejadian berdasarkan situasi alamiah
b. Interview/Wawancara
7. Daftar Pustaka
Hadi S.,Taufiq. Strategi komunikasi interpersonaldalam proses rehabilitasi pecandu napza(studi kasus strategi komunikasi interpersonal antara Pembina dengan anak bina dalam proses rehabilitasi pecandu napza dipondok pesantren dan rehabilitasi mental al- islami kulonprogo jogjakarta). 2002. Skripsi

4E

Kelompok 4 E

Agus Rahmat Efenndy (20060530001)

RR,Mitha Ayu (20060530007)

Aswin Baharuddin (20060530031)

Dedik Christiawan (20060530032)

Paramita Dessy A (20060530049)



Analisis

Tugas penelitian KAP (karya-karya skripsi di UMY)

(Study pustaka atas karya-karya skripsi KAP di UMY)



1. Latar belakang

Berisi tentang gambaran penelitian, mengerucut dari hal yang umum ke khusus, mengungkapkan isu-isu, mengungkapkan fakta-fakta, mengungkapkan nilai manfaat untuk apa itu diteliti, memiliki tingkat kesukaran dan masih jarang diteliti. memuat permasalahan apa yang ingin diteliti, siapa yang ingin diteliti serta alasan mengapa memilih objek dan permasalahan tersebut untuk diteliti,

2. Rumusan masalah

Berisi batasan batasan masalah atau tema yang akan diteliti berupa kalimat pertanyaan

3. Tujuan penelitian

Berisi tentang tujuan dari penelitian yaitu memecahkan permasalahan yang tegambar dalam latar belakang dan rumusan masalah. Seperti untuk mendeskripisikan dan mengetahui alasan suatu permasalahan.

4. Manfaat penelitian

Berisi tentang manfaat manfaat penelitian yang berupa manfaat akademis dan praktis.. Dalam hal ini Manfaat penelitian beisri juga tentang tujuan dari penelitian tersebut dapat dimanfaatkan oleh pihak pihak yang berkaitan dan tentu pula oleh umum (manfaat umum atau khusus)

5. Kerangka teori

Berisi tentang kerangka berfikir berupa teori-teori oleh ahlinya yang dikaji dalam permasalahan atau penelitian, dalam hal ini kerangka teori merupakan konsep berfikir berupa teori teori pendukung dari penelitian yang dilakukan ahli dibidangnya, hal ini telah tercermin dalam latar belakang masalah.

6. Metodologi penelitian

Berisi tentang metode penelitian atau teknik pengumpulan data antara lain adanya jenis penelitian, teknik pengumpulan data, lokasi penelitian, informan penelitian, teknik pengumpulan informan, teknik analisis data dan validitas data.

7. Daftar Pustaka

- Maulia, Fariatul, 2007, Proses Komunikasi Pendidikan (Study kasus proses koumikasi pendidikan antara guru dan murid dalam proses belajar mengajar di SMA 1 Sampit)

- Januar, Nita, 2007, Komunikasi interpersonal kaum mualaf dengan orang tuanya (Study kasusu deskriptif gaya komunikasi interpersonal antara kaum mualaf dan orang tuanya)

- Reni, Dewi Septia :2008, Konstruksi Relasi laki laki dan perempuan pada komik sinchan.

- Pujiastutik, Eko :2005 , Gaya komunikasi interpersonal orang tua terhadap perilaku anti social remaja (Study deskriptif gaya komunikasi interpersonal orang tua terhadap perilaku social remaja).

E.3

MEMBUAT PENELITIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
(STUDI PUSTAKA ATAS KARYA-KARYA SKRIPSI KAP DI UMY)
DIBUAT OLEH KELOMPOK E.3


Nama : - Roby Chakim ( 20060530002 )
- Azis Ansori ( 20060530015 )
- Aunurrofiq Fitriadi ( 20060530040 )
- Fanny Hertandho ( 20060530059 )
- Muh. Hasan ( 20060530165 )


Judul : Pendekatan Komunikasi Interpersonal Antara Orang Tua Dengan Anak Penyadang Autis Dalam Proses Terapi Di Rumah.
( Studi Kasus pada orang tua dan sisiwa Autis di SLB Negeri 3 Yogyakarta )

Penyususun : KHOIRUNNISAH ( 200205300152 )

A. Latar Belakang
Berisi tentang masalah penjelasan autis, hal ini sebagaimana yang terdapat dalam skripsi ( KHOIRUNNISAH : 2007 ).
” Anak penyadang autis secara fisik tidak jauh berbeda dibandingkan dengan anak normal. Namun bisa diperhatikan secara seksama, anak itu akan menunjukkkan reaksi yang tidak wajar. Mereka tidak dapat mengembangkan kemampuan komunikasi maupnmneciptakan komunkasi dan juga membangun hubungan sosial secara normal. Bahkan mereka memiliki pola tingkah laku yang cenderung dipertaruhkan dan diulang-ulang, hal inilah yang menraik mereka dalam dunianya sendiri (www.google.com Mei 2006 ).

B. Rumusan Masalah
Berisi tentang batasan-batasan masalah yang akan di teliti. Dalam skripsi ini dapat diambil perumusan masalah. Bagaimana bentuk pendekatan komunikasi interpersonal pada proses terapi di rumah antara orang tua dengan anak penyandang autis serta tanggapan anak autis ketika diterapi dan juga latar belakang oarang tua mnegunakan pendekatan komunikasi intepersonal dalam proses terapi di rumah.

C. Tujuan Penelitian
Berisi tentang poin-poin tujuan penelitian yang merupakan jawaban dari rumusan masalah.

D. Manfaat Penelitian
Berisi tentang bagaimana nantinya penelitian ini dapat dimanfaatkan oleh pihak-pihak yang berikaitan.

E. Kerangka Teori
Dalam penelitian ini sangat dipelukan beberapa landasan teori yang dapat mempermudah dalam melakukan penelitian teori tersebut merupakan teori yang mempunyai hubungan dengan judul penelitian, penelitisn ini mengambil teori-teori dari berbgai referensi yaitu:
1. Komunikasi Interpersonal
a. Batasan-batasan komunikasi Interpersonal
b. Ciri-ciri komunikasi interpersonal
c. Tujuan komunikasi interpersonal.
d. Fungsi komunikasi interpersonal.
e. Efektivitas komunikasi interpersonal.
f. Hubungan Interpersonal.
2. Komunikasi Terapelik
3. Auitisme
4. Terapi Anak Autis

F. Manfat Penelitian
1. Dalam penelitian ini menggunakan metode diskiptif yaitu menuturkan dan menafsirkan data yang ada misalnya tentang situasi yang didalam, satu hubungan, kegiatan pandangan, sikap yang menampak atau tentang suatu proses yang sedang berlangsung, pengaruh yang sedang bekerja, kelainan yang sedang muncul, kecenderunagn yang menumpuk, dsb.
2. Informan Penelitian
Informan penelitian ini adalah orangtua dan siswa penyadang autis pada SLB Negeri 3 Yogyakarta.
3. Teknik Pengumpulan Data
Data-data yang mendukung dalam penelitian ini.
Melalui : Obsevasi, wawancara mendalam.
4. Validitas Data
Untuk mengecek keabsahan data diperlukan teknik pemeriksaan meliputi pengukuran validitas atau membeli check yaitu pemeriksaan kebasahan data, dengan cara data yang sudah dikumpulakan lalu dianalisis dan dibuat sesuia dengan informan yang telah diberikan oleh informan penelitian.
5. Teknik Analisis Data
Proses analisis ini dilakukan dengan menelaah seluruh data yang dikumpulkan dari berbagai sumber. Setelah data-data tersebut dibaca dipelajaru dan ditelaah, kemudian, dimabil yang berhubungan dengan penelitian.
6. Daftar Pustaka
KHOIRUNNISAH ( 2007 ) Pendekatan Komunikasi Interpersonal Antara Orang Tua Dengan Anak Penyadang Autis Dalam Proses Terapi Di Rumah.
( Studi Kasus pada orang tua dan sisiwa Autis di SLB Negeri 3 Yogyakarta )

E.2

MEMBUAT PENELITIAN KOMUNIKASI ANTAR PRIBADI
(STUDI PUSTAKA ATAS KARYA-KARYA SKRIPSI KAP DI UMY)
DIBUAT OLEH KELOMPOK 2E
( Hamim 20060530004, Novia 019, Ida 020, Susanti 023, Wahyu Ningrum 043)

Latar belakang
Latar belakang masalah merupakan bagian dari proposal penelitian yang menuangkan tentang data dan fakta mengapa si penyusun skripsi mengambil sebuah tema akan masalah untuk diangkat menjadi sebuah skripsi. Dalam bagian latar belakang ini, Penusun Skripsi menampilkan data dan fakta untuk memperkuat masalah tersebut yang akan diangkat menjadi sekripsi.
Seperti yang dikutip :
Alasan memilih topic penelitian adalah melihat bagaimana proses komunikasi interpersonal antara pendamping dengan korban kekerasan. Keefektifan komunikasi yang dilakukan oleh Rekso bisa dilihat dari keterbukaan diri nantara konselor dengan klien saat bertatap muka. Saat itulah timbale balik itu terjadi. Angka kekerasan yang dilakukan terhadap kaum perempuan pling banyak terjadi dalam rumah tangga
Rumusan Masalah
Berisi tentang kalimat pertanyaan yang nantinya timbul jawaban dari pertanyaan tersebut itulah hasil dari sekripsi.
Kutipan :
“Bagaimana Penetrasi social antara konselor/ pendamping dengan klien (korban kekerasan) yang dilakukan oleh Pusat Pelayanan Terpadu Korban Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak Reksa Dyah Utami Yogyakarta.”
Tujuan Penelitian
Berisi tentang pernyataan (point) yang akan dituju dalam penelitian yang akan dilakukan sehingga ada focus yang akan dicapai dalam penelitian.
Kutipan :
Untuk mengetahui bagaimana penetrasi social anatara konselor dan korban kekerasan.

Kerangka Teori
Berisi tentang konsep atau teori yang berhubungan dengan tema atau judul penelitian yang berguna untuk memberikan atau menjadikannya landasan secara toeritis.
Kutipan :
• Teori Komunikasi secara Etimologis yaitu berasal dari bahasa Latin (effendi, 1995;9)
• Komunikasi dalam pandangan Carl I Hauland
• Teori Komunikasi Interpersonal – pengertiannya
• Teori Komunikasi Antar Pribadi
• Ciri-ciri Komunikasi Interpersonal
• Tujuan komunikasi Interpersonal
• Konsep Komunikasi Interpersonal dalam Pergaulan
• Konsep Efektifitas Komunikasi Interpersonal
• Konsep Penetrasi social
• Perubahan penetrasi social dalam kedalaman dan keluasannya

Metodologi Penelitian
Berisi tentang jenis metode yang akan digunakan dalam penelitian yang terdiri dari jenis penelitian, waktu penelitian, teknik pengumpulan data, teknik analisis data, sistematika penulisan.

Daftar pustaka
Rahayuningsih, Dwi. Proses Penetrasi Sosial Antara Konselor (Pendamping) Dengan Klien (korban Kekerasan) Terhadap Perempuan. 2007. skripsi

Kamis, 19 Maret 2009

Agung Novi Permadi /20060530005

Waktu wawancara : Jumat, 6-03-09 jam 08.05-08.30
Tempat : Kantin selatan UMY
Pewawancara : E/20060530005/Agung Novi Permadi
Informan : lonely (nama disamarkan)

Hasil wawancara

Pertemuan saya dengan lonely (bukan nama sebenarnya) adalah hal yang kebetulan terjadi. Pertemuan kami berawal pada saat kami sama-sama mendaftar sebagai mahasiswa baru di universitas muhammadiyah Yogyakarta dan kemudian kami nongkrong dikantin selatan UMY untuk melepas dahaga dengan membeli segelas es teh . Untuk membuka perbincangan, saya memulainya dengan pertanyaan yang biasa- biasa saja, tidak terlalu penting hanya sekedar basa- basi saja. Setelah obrolan berlangsung sekitar lima belas menitan saya memulainya dengan bercanda sambil menanyakan hal – hal yang lebih pribadi yaitu tentang hubungan persahabatan lonely dengan teman smu nya. Dan tak terlalu sulit juga untuk mengetahui hal pribadi dari lonely karena dia merupakan tipe orang yang suka bercanda dan mudah akrab. Dari sinilah saya kemudian menyimpulkan bahwa tidak sulit menggali informasi tentang diri seseorang apabila dia adalah tipe orang yang santai dan mudah akrab seperti lonely.

Lonely dan wiwit (nama samaran) awalnya bertemu saat mereka mendaftar di smu yang sama . setelah diterima masuk di smu tersebut kebetulan mereka mendapatkan kelas yang sama pula, oleh karena mereka pernah bertemu pada saat pertama mendaftar di smu tersebut mereka berdua memutuskan untuk duduk di bangku yang sama. Akirnya merekapun berkenalan dengan baik. Hari demi hari dilalui dengan saling berbagi cerita tentang diri mereka sendiri bahkan tentang kehidupan keluarga mereka masing- masing, hal ini menambah keakraban dari keduanya. obrolan- obrolan bermutu hingga tak bermutu pun menghiasi hari- hari mereka, dari curhat seputar cewek hingga obrolan tentang band favoritpun menjadi rutinitas harian mereka.

Sampai akhirnya tibalah kenaikan kelas, sebuah kesalah pahaman kecil pun tiba- tiba terjadi dan menyebabkan mereka sedikit berjauhan tetapi tak lama kemudian kembali baikan dan kembali memulai rutinitas mereka seperti biasanya yaitu curhat seputar cewek dan hobi dari keduanya.

Kelas tigapun mulai dilalui lonely dan wiwit tapi mereka masih tetap konsisten mempertahankan persahabatan mereka hingga akhirnya hari kelulusan mereka pun tiba, dan mereka berpisah karena tidak mendaftar pada universitas yang sama tetapi hubungan persahabatan mereka tetap berlangsung hingga sekarang.

Agus Rakhmat Effendi (20060530001/E)

Waktu Wawancara : Jum’at, 6 Maret 2009 Pukul 08.15
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Agus Rakhmat Effendi (E 20060530001)
Informan : Rudi (Bukan nama sebenarnya)

Hasil Wawancara

Pertemuan awal saya dengan Rudi karena kami sama-sama satu kampus dan satu fakultas yaitu fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi, dan kami saling mengenal sudah cukup lama, kurang lebih 3 tahun. Cukup mudah menggali cerita Rudi dengan teman dekatnya sebut saja Adi(Bukan nama sebenarnya), karena perkenalan kami yang cukup lama dan lumayan akrab.

Masa kecil adalah masa yg membahagiakan, Rudi sedikit memebri beberapa patah kata seputar hubungannya dengan temannya itu, "Menurutku masa kecil sampai SMA adalah masa yg menyenangkan dengan dia, karena kami masih sering bermain bersama, kalau sekarang kami sering sibuk dengan urusan kami masing-masing". Terang Rudi.

Rudi dan Adi awal pertemuan mereka yaitu pada saat SD dan kebetulan mereka bertetangga. Hal-hal yang biasa mereka bahas yaitu seputar permainan dan film-film anak-anak pada masa itu, karena awal pertemuan mereka pada masa kecil. Dan hubungan mereka semakin dekat karena jika ada masalah mereka selau membahasnya bersama-sama. Perubahan kedekatan mereka terjadi pada memasuki masa SMA, hubungan mereka semakin dekat, sebenarnya mereka membutuhkan waktu 1 tahun dari pertama bertemu hingga menjadi dekat, dan itu sudah terjadi cukup lama.

Aunurrofiq Fitriadi ( 20060530040 / E )

Nama :Aunurrrofiq fitriadi
NIM : 20060530040
Kelas : E



Waktu wawancara : Jum’at / 6 Maret 2009
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Aunurrofiq Fitriadi ( 20060530040 )
Informan : Fredy ( Bukan nama sebenarnya )

Hasil wawancara :

Pertemuan saya dengan Fredy (bukan nama sebenarnya), adalah sudah lumayan cukup lama. Kami sudah kenal cuup lama sekitar 3 tahun. Jadi tidak perlu melakukan pendekatan khusus lagi untuk mendapatkan informasi.tentang teman dekatnya. Fredy menambahkan “ Saya memang sudah kenal dan jadi sahabat “.

Fredy dan Wawan ( bukan nama sebenarnya ) awalnya bertemu saat mereka masih TK, Fredy dan wawan bersekolah di TK yang sama sehingga mereka sangat akrab sampai sekarang. Saat itu saat awal ketemu sewaktu kcil meeka berdua membicarakan film kartun dan cerita dongeng anak-anak di televise yang sedang naik daun seperti power ranger, doraemon, dll.

Selain itu karena mereka bartetangga jadi mereka sangat akrab. Mereka sering main di rumahnya masing-masing. Fredy sering main ketempat Wawan begitu juga sebaliknya Wawan juga sering main ketempat Fredy. Persahabatan yang di bangun atas dasar kebersamaan ni memang sangat kuat. “ Saya dan dia juga sering tukar-tukaran mainan watu kecil “ kata Fredy. Apabila Wawan punya mainan baru pasti nanti Fredy dikasih pinjam begitu juga sebaliknya.

Waktu kecil adalah masa yang sangat menyengangkan. Masa yang tidak mungkin kita lewatkan dan kita buang kenangan begitu saja. "menurutku masa yang sangat indah sampai sekrang ini ya masa kanak-kanak." tambah fredy. fredy sangat meyakini hal itu karena sewaktu masa kanak-kanak dia menemukan sahabat yang sampai sekrang tetap menjadi sahabat walaupun jarak yang dialami keduanya sangat jauh. ;komunikasi selalu tidak pernah putus" terang fredy.

Walaupuhn cuma dengan sekedar sms, chating, di facebook, friendster, YM, G-talk, dll kedua sahabat ini selalu bertukar informasi mengenai perkembangan kehidupanyanya.

Walaupun Fredy berkenalan dengan Wawan sejak TK namun perlu waktu 2 tahun untuk mengakrabkan keduanya. Perlu waktu untuk keduanya dapat saling percaya dan menjadi sahabat. Ketika masih TK mereka masih teman seperti biasa. “ Saya akrab dengan Wawan waktu SD, karena pas TK masih malu-malu “ tambah Fredy. Saat SD keduanya kemudia akrab dan akhirnya bisa menjadi sahabat yang kompak dan juga sering bermain bersama. Saat itulah kemuadian apabila bermain maka mereka selau bersama sehingga hal ini yang kemudian menyebakan mereka menjadi sahabat yang sangat akarab.

Persahabatan mereka menjadi tambah akrab ketika memasuki usia remaja. Pada waktu SMA mereka tambah akrab dan saling membantu apabila yang satu ada masalah. Jarak rumah mereka yang dekat juga menyebabkan persahabatan mereka tidak pernah putus dan selalau ada komunikasi diantara mereka.

Azis Ansori

TRANSKRIP WAWANCARA

Waktu Wawancara : Jum’at, 6 Maret 2009, jam 08.15 – 08.45
Tempat : Kantin selatan UMY
Pewawancara : Azis Ansori (20060530016) E
Informan 1 : Gaston (bukan nama sebenarnya)


Hasil wawancara (fiktif)
Pertemuan awal saya dengan Gaston (bukan nama sebenarnya) saat kami masuk kuliah di UMY. Kami sama-sama mengambil jurusan ilmu komunikasi. Tidak lama bagi kami untuk saling bercerita dan bertukar informasi hingga kami semakin akrab. Gaston merupakan tipe orang yang mudah berbagi dengan orang lain, sehingga mudah untuk menggali cerita tentang hubungan Gaston dengan teman dekatnya.
Gaston mempunyai seorang teman bernama Karyo (nama samaran). Gaston dan Karyo awalnya bertemu saat mereka kuliah di UMY. Perkenalan mereka dimulai saat mereka mengikuti MATAF dan OSDI. Hal-hal yang menjadi topic pembicaraan keduanya adalah tentang beberapa informasi mengenai pribadi mereka masig-masing seperti asal daerah, tempat kost, no handphone dan kegemarannya. Sampai saat ini Gaston dan Tata masih saling kontak dan berteman. Meskipun saat ini, Karyo sudah tidak lagi kuliah di UMY. Yang membuat mereka menjadi teman yang akrab dan semakin dekat adalah seringkali mereka main bersama, nongkrong dan mempunyai kegemaran yang sama yaitu tentang masalah motor. Gaston dan Karyo biasa nongkrong di Code dan Tugu.
Tak hanya itu, semakin lama topik yang menjadi pembicaran merekapun semakin lebih intim. Berbeda saat mereka belum begitu akrab betul. Saat awal berkenalan mereka ihanya membahas masalah umum saja, belum berani membicarakan tentang masalah pribadi mereka masing-masing. Tapi semakin lama mereka kenal lebih jauh lagi mereka sedikit demi-sedikit mulai berani membicarakan seputar diri pribadi mereka masing-masing. Dalam memasuki hal-hal yang sifatnya pribadi diantara mereka, mereka biasanya saling bertukar curhat. Pembicaraanya biasanya mengenai cewek. Diantara merekapun sudah tidak lagi ada perasaan canggung/ malu untuk membicarakan seputar cewek. Gaston cerita tentang masalah ceweknya, Karyo menanggapinya, Begitu sebaliknya. Sehingga saat ini, mereka terbiasa dalam membicarakan mengenai diri pribadi mereka masing-masing.
Hubungan mereka menjadi semakin lebih dekat setelah semester II. Dimana Gaston dan Karyo sering bermain di kost dan di rumah. Kedekatan mereka terjalin setelah mereka kuliah bersama selama 6 bulan dan membuat mereka kian dekat menjadi iaahabat.

Jumat, 13 Maret 2009

Djati Pambudi Wibowo - E20060530060

Waktu : Jum’at, 06 Maret 2009
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Djati Pambudi Wibowo - E20060530060
Informan : Ria (nama samaran)

Hasil wawancara
Awal pertemuan saya denagn Ria yaitu ketika akmi satu kelas dalam mata kuliah yang sama pada semester 2 kemarin. Dan saat itu saya menjadi dekat dengan Ria hingga saat ini. Sangat mudah bagi saya untuk mengetahui tentang hal perteman yang terjalin anatara Ria dengan Hero (nama samaran).
Pertama kali mereka berkenalan adalah ketika merek sedang mengikuti pendaftaran sebuah organisasi di kampus mereka. Saat pertama kali mereka berkenalan, topik pembicaraan diantara mereka adalah hanya sekedar perkenlan pada umumnya, yaitu menanyakan asal daerah masing-masing, asal SMA dan alamt rumah mereka di Jogja. Dan ternyata rumah mereka pun saling berdekatan. Mulai dari itulah mereka menjadi lebih dekat. Setelah itu mereka membicarakan tentang organisasi yang mereka ikuti. Karena mereka terdaftar dalm sebuah organisasi yang sama dan memiliki hobi yang sama, pertemanan mereka pun menjadi semakin dekat setelah Ria sering menjemput Hero untuk berangkat bersama untuk mengahdiri perkumpulan di organisasi tersebut. Butuh waktu kurang dari 1 bulan perkenalan untuk menjadi lebih dekat hingga kini.

Yewina Fitra Mei D.S - 20060530094

Waktu : Jum’at, 06 Maret 2009
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Yewina Fitra Mei D.S
Informan : Paiman (nama samaran)

Hasil wawancara :
Saya dengan Paiman adalah teman satu kelas di kampus. Perkenalan pertama saya dengan Paiman yaitu saat kita sedang asyik mengobrol di luar kelas tepatnya di Lobi kampus kami setelah kuliah usai. Selain itu kami menjadi semakin dekat karena kami satu UKM di kampus. Setelah menginjak di semester 3, kami pun berangsur menjadi semakin dekat. Hal ini disebabkan karena kita satu konsentrasi dalam fakultas komunikasi di kampus kami. Seiring berjalannya waktu, kini kami pun bersahabat. Sangat mudah untuk menggali cerita tentang hubungan Paiman dengan Mawar (nama samaran), karena Paiman merupakan orang yang sangat terbuka dalam menceritakan hal pertemanan diantara mereka.

Paiman dan Mawar merupakan mahasiswa Jurusan Komunikasi di UMY. Mereka berkenalan pertama kali saat mengikuti mata kuliah Pengantar Ilmu Komunikasi (PIK). Perkenalan tersebut disebabkan karena mereka tergabung dalam satu kelompok pada mata kuliah tersebut. Namun pertemanan mereka tidak berlangsung lama, karena pergantian semester. Pertemanan mereka kembali berlanjut karena ternyata mereka mengambil konsentrasi yang sama, yaitu Advertising. Rata-rata kelas mereka pun sama, sehingga intensitas bertemu mereka pun juga menjadi sering. Selain itu mereka terdaftar dalam UKM Fotografi di kampus mereka. Ketika mereka sudah menjadi dekat, topik perbincangan mereka pun menjadi beragam, tidak hanya sebatas “Hai” atau “apa kabar”. Namun topik pembicaraannya pun meluas hingga masalah pribadi dan kisah asmara mereka. Dalam hal ini, mereka memerlukan waktu kurang lebih 2 bulan masa perkenalan dan pendekatan untuk menjadi sahabat hingga kini.

Hamim Thohari (20060530004)

TRANSKRIP WAWANCARA (NON VERBATIM)

Waktu wawancara : Jum’at 06 Maret 2009 (08.00-08.40 WIB)
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Hamim Thohari (20060530004)
Informan : Rizki (Bukan Nama Sebenarnya)

Hasil Wawancara :

Sejak 3 semester yang lalu, saya mengenal Rizki (bukan nama sebenarnya), sejak kami masuk konsentrasi yang sama di jurusan ilmu komunikasi UMY. Karena sekarang sudah semakin dekat, maka agak dengan mudah menanyakan hubungan rizki dengan sahabatnya.
Rizki dan Milza (nama samaran) awalnya bertemu saat mereka sekolah di MTs Assalam Solo. Awal kali pertemuanya ketika ke dua duanya diantar oleh orang tua masing-masing untuk masuk asrama. Ketika mereka berkenalan ternyata berasal dari daerah yang sama. Karena bersal dari daerah yang sama, maka Rizki dan Milza meresa nyaman dalam berkomunikasi. Tidak butuh waktu yang lam untuk membuat hubungan mereka jadi dekat.

Kultur kehidupan di asrama dan mereka tinggal disatu kamar, semakin mempercepat terjadinya keakraban di antara mereka. Dari awalnya yang hanya bercerita yang ringan-ringan seperti permainan PS, sampai akhirnya masuk ke wilayah pribadi seperti membicarakan latar belakang keluarga mereka masing-masing. Waktu yang mereka butuhkan untuk menjadi akrab setelah awal perteamuan mereka sekitar 2 minggu.

Fadholi kushendarto E20060530056

Waktu :Jumat 06-03-08
Tempat :kantin selatan UMY
Pewawancara :Fadholi kushendarto E20060530056
Informan :Rini(nama samaran)

Perkenalan saya dengan rini pada awalnya ketika kami berada di satu
kelas bahasa inggris di semester 1 walanya saya tidak akrab hanya saling
menyapa saja jika bertemu namun setelah semester 4 kita berada di satu
konsentrasi advertising hubungan kita menjadi lebih akrab karena sering
maen bareng bercanda ngerjain tugas bareng

Rini mempunyai teman akrab bernama rina(nama di samarkan) awal pertemuannya
ketika mereka sama sama di satu sekolah smu dan satu kelas dari kelas satu hingga
kelas tiga pada awalnya mereka tidak akrab namun semenjak kelas tiga hubungan
mereka menjadi lebih akrab karena teman sebangku awalnya biasa biasa saja namun
karena sering ngobrol bareng dan sering maen bareng akhirnya mereka menjadi akrab
hal hal yang sering mereka bicarakan masalah cowok,curhat curhatan masalah
fasion terbaru belanja,style dll.karena saking akrabnya mereka juga sering jualan
bareng di sun mor ugm,selepas lulus sekolah mereka terpisah kampus namun
hubungan mereka masih akrab dan terjaga

Suharli (E 20060530144)

Waktu wawancara :Jumat, 06-03-09, jam 08.30-08.55
Tempat :Katin selatan UMY
Pewawancara :Suharli (E 20060530144)


Jumat pagi sekitar pukul 08.30 WIB di tengah keramaian kantin UMY saya menemui seorang teman satu jurusan komunikasi sebut saja namanya Pele, pagi itu aroma wangi dari setiap makan memang mengundang nafsu untuk memakannya, namun apa daya kantong juga masih tipis karena kiriman bulanan belum juga datang, akhirnya saya memesan segelas es the dikantin mak Ijez, teman saya pun demikian dia hanya memesan segelas es teh, teman saya mulai bercerita tentang sahabatnya yang dia kenal beberapa tahun lalu, nama sahabatnya panggil saja indro, berawal mulai masuk kuliah dan jurusan yang mereka pilihpun sama, hobi merekapun tak jauh berbeda sama-sama suka sepak bola. Karena saat itu belum menemukan kos, kemudian mereka mencari kos yang sama, ya kata si pele sih “biar kalo bikin tugas bisa bareng, jadi gak perlu jauh-jauh kalo mau bikin tugas kelompok”, mereka pun sering nongkrong bareng bersama temen lainnya, “ya bikin suasana lebih seru lah biar gak bosen terus-terusan dikampuz dan dikos” kata si Pele.

Di awal semester 2 Indro membeli sebuah laptop baru, karena pikiran para pria kesepian dan memiliki pedoman hemat pangkal kaya ini. Tak jauh berbeda mereka pun memutuskan untuk berhotspot ria dikampus tercintanya, dari mulai jam 8 malam sampai pagi hari, awalnya mereka hanya membuka friendster saja, saat itu friendster memang jadi trend anak-anak sma dan mahasiswa. Kemudian merekapun Mendonload music-music dan gak ketinggalan pula film XXX favorit mereka, “masih wajarlah saat itu untuk remaja yang beranjak dewasa, masih ingin tahu ini itu” kata pele sambil tertawa.

“Indro mengajarkan banyak hal tentang kehidupan kepada ku, ya Cara bergaul dengan teman-teman” kata Pele sambil menyeruput es tehnya, Pele sebenarnya tipe orang yang pendiam, tapi itu dulu kalau sekarang sama saja kayak yang lain, kalau ngomong gak bisa berhenti, kecuali didepan dosen mereka kompak diam seragam.

Seiring waktu persahabatan mereka pun tambah akrab, pele dan indro pun merencanakan untuk berkunjung kerumah indro diCirebon dengan naik sepeda motor, pada hari H mereka pun berangkat menuju rumah pele dicerebon, “sungguh petualangan yang mengasikan” kata pele, “perjalanan jauh dan ditemani sahabat sejati itu gak kan terlupakan saking indahnya sulit untuk diungkapkan dengan kata-kata”. Mungkin hanya segini dulu hasil wanwancara saya sama Pele, karena pele sendiri sudah kehabisan kata-kata untuk mengungkapakan betapa indahnya persahabatan mereka, saya juga iku-ikutan kehabisan kata-kata untuk menulis cerita tentang persahabatan mereka.

R. Anggun M (E 20050530059)

Waktu wawancara : Jum’at, 6-3-09 Jam 08.15 – 08.45 wib
Tempat : Ruang Kelas E 1.7 Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
Pewawancara : R. Anggun M (20050530059) E
Informan 1 : Darto (bukan nama sebenarnya)



Hasil Wawancara : Fiktif

Pertemuan awal saya dengan Darto (bukan nama sebenarnya).

Sesungguhnya bukanlah sesuatu yang tidak disengaja. Kami kebetulan kami berada dalam kelas yang sama selama semester ini tidak mudah sebenarnya untuk menggali cerita tentang hubungan Darto dengan teman dekatnya. Soalnya kata Darto “sebenarnya saya tidak suka membicarakan hal-hal yang sifatnya pribadi pada sembarang orang.

Darto dan Tukijo (nama samaran) awalnya bertemu saat mereka KKL di Jakarta. Saat itu kebetulan mereka sama-sama kaya orang ilang dan memang mereka berdua lagi jomblo. Tak disangka tak di nyana, ternyata mereka punya hobi yang sama maen futsal.Saling tukar nomor telepon pun terjadi Itu menjadi awal proses kommunikasi diantara keduanya.Dari obrolan itulah mereka menjadi kompak satu sama laen.

Merekapun berusaha terbuka satu sama lain, dari mana asal masing- masing. Awal proses pertemananpun berlanjut dengan menceritakan ha-hal yang sifatnya pribadi. Proses kearah tersebut berlangsung cukup lama yakni sekitar 6 bulan.dari kutipan diatas kejadian tersebut bisa dikatakan breath.

Persahabatan itupun berlanjut sampai sekarang. pertemanan antara Darto dan Tukijo(nama samaran), suka duka sebagai seorang sahabat telah mereka lalui. rasa pengertian, saling menghargai satu sama lain itulah menjadi modal penting dalam perjalanan sebagai seoarang sahabat sejati.

Sedangkan proses dept lebih condong ke arah alur cerita yang sama di bahas sekarang dibandingkan dulu. Pertemanan merekapun sampai sekarang masih sering dihiasi dengan canda dan tawa pada saat mereka awal perkenalan pertama dulu. Mungkin itu akan menjadi cerita yang indah diantara keduanya dan akan tetap menjadi satu kenangan yang tak akan terlupkan. Darto dan tukijo pastilah akan sangat bangga terhadap arti persahabatan yang mereka jalani sampai sekarang ini, yang sudah hampir lebih dari 4 tahun.

Mereka berduapun berkata “Persahabatan sejati berawal dari rasa sasling pengertian, motivasi satu sama lain dengan selalu menghargai apa yang sahabat kita lakukan tetap[I tetap berpegang teguh pada persahabatan. Itulah arti dari persahabatan sejati”.

Novia Siti Musahadat (E, 20060530019)

Waktu wawancara : jum’at, 06-03-2009, pada jam 08.10-08.35
Tempat : lobi Fisip UMY
Pewawancara : Novia Siti Musahadat (kelas E, 20060530019)
Informan : Ningrum (nama di samarkan)

Pagi itu ketika saya berjalan di Lobi saya melihat seorang perempuan, disitulah pertemuan pertama kali saya dengan informan saya yang bernama Ningrum (nama disamarkan). Saya pun mulai berbincang banyak mengenai kehidupan dia, dan akhirnya dia pun menceritakan persahabatannya dengan seorang yang bernama Siti (nama disamarkan). Pertemanan mereka berawal dari pertemuan mereka diawal semester tahun 2006, berawal dari pertemanan yang pada masa itu mereka masih saling malu-malu untuk menceritakan yang lebih dalam tentang diri masing-masing.

Seiring berjalannya waktu, mereka pun mulai saling terbuka dalam membicarakan suatu hal meski bersifat pribadi. Selain itu, siti dan ningrum merasa sangat cocok dalam bercerita mengenai fashion,, ntah kenapa mereka merasa senang saja ketika membicarakan hal itu, menurut ningrum, membicarakan mengenai fashion dapat membikin otak mereka lebih fresh.

Setelah tiga tahun waktu berlalu hingga kini persahabatan mereka masih baik-baik saja, apalagi dalam berhubungan meski kita sangat terbuka dalam hal yang sangat pribadi pun siti dan ningrum tetap saling menghargai,, dalam bersahabat, mereka juga mempunyai motto meski mereka saling berbagi dan menjaga namun disini mereka tetap membebaskan salah satu dari mereka melakukan hal yang penting dia bahagia dan tidak merugikan bagi siti dan ningrum

Dita Setiawan E20060530074

Waktu wawancara : jum’at, 06-03-2009, pada jam 08.15-08.40
Tempat : kantin selatan UMY
Pewawancara : Dita Setiawan E20060530074
Informan : Bejo (nama di samarkan)

Pagi hari, pertemuan terjadi antara saya dan Bejo (nama di samarkan). Saya pun mulai berbincang dengan Bejo, yang kemudian dilakukan secara mendalam layaknya suatu wawancara. Kemudian bejo pun bercerita tentang sahabatnya sebut saja Trimbil (nama samaran). Pertemanan Bejo dan Trimbil berawal mulai tahun 1998 di mulai saat mereka tetanggaan, mereka suka maen bareng, cerita-cerita sebatas permainan saja dan belum mengenal lawan jenisnya yaitu wanita (maklum mereka masih sekolah dasar).

Waktu pun berlalu, saat beranjak dewasa mereka tetap berhubungan dan tema obrolan pun meningkat dari mereka kecil sampai mereka menginjak remaja. Bejo dan Trimbil pun mulai membicarakan wanita, membicarakan teman, gossip, pelajaran, serta pergi-pergi bareng.

Hubungan Bejo dan Trimbil dapat bertahan karena satu sama lain sudah mengenal dekat lama dan mengerti keadaannya. Trimbil adalah tipe orang yang malas mencari teman baru ataupun sahabat baru, hal itu dikarenakan dia sering di kucilkan. Oleh sebab itu trimbil tetap bersahabat dengan Bejo dalam berbagai hal, membicarakan hal yang kecil, besar, sampai masalah keluarga dan masalah yang rumit sekalipun. Hubungan Bejo dan Trimbil pun dapat terjalin sampai sekarang.

Andi Rizki Sudibyo ( E 20060530065)

Waktu wawancara : Jumat, 6 maret 2009, jam 08.30-08.40
Tempat : Kantin selatan UMY
Pewawancara : Andi Rizki Sudibyo ( E 20060530065)
Informan : Hari (nama samaran)

Hasil Wawancara

Awalnya, Hari (nama samaran) bertemu dengan Rio (nama samaran) pada saat pertama masuk dalam satu asrama sewaktu menginjak SMP dahulu. Perkenalan mereka sangatlah standar seperti perkenalan pada umumnya orang yang baru bertemu. Hari menceritakan awal pembicaraan mereka bertegur sapa disaat Rio meledek berat badan Hari yang agak gemuk dibandingkan dengan teman-temannya yang lain, lalu merekapun bercanda membuat suasana menjadi semakin cair.

Karena Hari dan Rio hidup dalam satu lingkup asrama, mengakibatkan intensitas mereka dalam berkomunikasi sering terjadi, sehingga Hari merasa semakin dekat dengan Rio sahabatnya. Mereka membicarakan banyak hal dalam pertemanan mereka karena mereka bersama dalam satu asrama yang setiap hari mau tidak mau mereka pasti bertemu, mulai dari makan, minum, tidur, hingga bermain tiap harinya. Tapi yang paling diingat Hari adalah saat mereka membicarakan permainan mobil tamiya yang sedang banyak digemari oleh anak-anak pada saat itu. Banyak yang mereka bicarakan tentang tamiya itu sendiri, seperti membicarakan tentang dinamo apa yang bagus, hingga modifan apa yang bagus buat tamiya mereka.

Hari juga menceritakan, bahwa dia merasa hubungannya dengan Rio sahabatnya menjadi semakin dekat setelah 2 bulan perkenalan mereka, karena mereka selalu bertemu di dalam asrama.

Ridwan Syah A (E 20060530036)

Waktu Wawancara : Jum’at, 6 Maret 2009 jam 08.10 - 08.35 WIB
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Ridwan Syah A (E 20060530036)
Informan : Paijo (bukan nama sebenarnya)

Hasil Wawancara

Saya kenal dengan paijo di kampus UMY pada awal kuliah pertama. Pada awalnya paijo kita kenalan kemudian kita saling bertukar pengalaman tentang daerah masing-masing pada awalnya paijo belum bercerita tentang hal-hal pribadinya karena kami baru sajaa kenal tetapi lama kemudian sambil menghisap sebatang rokok pembicaraan kami mulai asik Paijo dan Gentong(nama samaran) mereka bertemu saat istirahat mataf pada saat makan-makan mereka saling berkenalan dan mulai saling mengenal satu sama lain. Gentong berasal dari cilacap dan paijo berasal dari tasikmalaya. Mereka sama-sama masuk komunikasi tetapi sekarang mereka berbeda konsentrasi si paijo mengambil broadcast dan gentong mengambil konsentrasi di PR.dari perkenalannya tersebut mereka berlanjut untuk saling tahu kostnya masing-masing dan sering nongkrong bareng dan pergi bareng, setelah lama kenal mereka sudah saling terbuka tentang masalah pribadinya bahkan mereka saling pinjam uang jika saling butuh. paijo berkata jika gentong itu orang asik dan mudah diajak keluar bareng, jika diajak curhat gentong selalu nyambung dan bisa memberi solusi.
Demikian yang bisa diceritakan oleh paijo kepada saya, dengan alasan privacy paijo tidak mau menceritakan terlalu bannyak tentang gentong, teman barunya di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Gusti Kartika (E 20060530012)

Waktu Wawancara : Jum’at, 6 Maret 2009 jam 08.10 - 08.35 WIB
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Gusti Kartika (E 20060530012)
Informan : Tri (bukan nama sebenarnya)

Hasil Wawancara

Awal pertemuan saya dengan Tri (bukan nama sebenarnya) berawal dari kita sama- sama kuliah di jurusan komunikasi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta. Mula-mula Tri agak ragu bercerita tentang kehidupan pribadinya dengan alasan tidak biasa membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi kecuali kepada orang yang sangat dekat, namun lama kelamaan setelah kita agak lama mengobrol sambil meminum kopi dan menikmati sebatang rokok, topik pembicaraan kami mulai mengalir dia mulai bercerita sedikit demi sedikit.

Tri dan Fadil (nama samaran) bertemu saat sama-sama berada dalam satu kelompok Mataf. Keduanya duduk berdampingan dan akhirnya saling bertegur sapa. Fadil adalah mahasiswa Fakultas Hukum dan Tri mahasiswa Fakultas Isipol, Fadil berasal dari Semarang dan Tri berasal dari Banyumas. Dari perkenalan itu berlanjut keluar kampus, mereka saling mengunjungi kost satu sama lain, nonton bareng dan keluar bersama-sama saat waktu luang. Setelah satu bulan dari perkenalan itu diantara mereka sudah saling terbuka satu sama lain. Tri bertutur jika Fadil adalah seorang yang pemalu, dia malu dan grogi jika berbicara didepan umum namun dia mengerjakan sesuatu dengan sangat teliti, hal itu bisa dilihat dari tulisan tangannya, sampai kamar kostnyapun sangat rapi. Demikian yang bisa diceritakan oleh Tri kepada saya, dengan alasan privacy Tri tidak mau menceritakan terlalu bannyak tentang Fadil, teman barunya di kampus Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Wahyu Ningrum (E 20060530043)

Waktu wawancara : Jum’at, 06 Maret 2009 Jam 08.10-08.35 WIB
Tempat : Lobi Fisipol Dasar UMY
Pewawancara : Wahyu Ningrum (E 20060530043)
Informan : Siti (nama samaran)

Hasil Wawancara:

Waktu itu saya mewawancarai informan bernama Siti (bukan nama sebenarnya). Siti mempunyai sahabat bernama Ningrum (bukan nama sebenarnya). Dia menceritakan awal pertemuannya dengan sahabatnya ketika kuliah semester awal, tapi ketika itu mereka belum dekat. Awal kedekatan waktu penjurusan kuliah mereka disemester 3 (tiga). Mulai dari itu Siti dan Ningrum dari dekat. Hal yang membuat mereka dekat yaitu sama-sama cocok satu sama lain.

Bahan pembicaraan yang sama seperti fashion, cowok, ngobrolin tempat belanja sampai khayalan yang sama. Jadi itu membuat mereka mempunyai keinginan yang sama. Yang lebih menarik, “Siti dan Ningrum saling support dalam segala hal selama hal itu sesuai pribadi kita”, begitu kata Siti. Ketika salah satu dari mereka sedang mencari atau ingin punya sesuatu ternyata dia juga sama. Boring sama hal yang sama walau ditempat yang berbeda.

Sejak kedekatan itulah mereka merasa cocok dan tidak merasa ada persaingan seperti (aku lebih baik dari kamu atau sebaliknya), jadi saling melengkapi.

Herrymawan Indra W - E20060530158

Waktu Wawancara : Jum’at, 06-03-09
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Herrymawan Indra W - E20060530158
Informan : Sari ( nama samara )

Hasil wawancara :

Pertemuan awal saya dengan sari dikarenakan kita adalah teman sekelas sejak semester 3 yang lalu. Pada awalnya kami hanya sekedar teman biasa, karena kita semakin sering bertemu akhirnya pertemanan kami semakin dekat. Hingga akhirnya saya bisa mewawancara Sari tentang persahabatannya dengan Susi.
Sari dan Susi bertemu saat mereka duduk bersebelahan di bangku kelas 1 SMP. Dari situlah pertemanan mereka dimulai. Rasa pertemanan mereka bertambah erat ketika Sari tidak di jemput oleh orang tuanya, dan akhirnya mereka pulang bersama. Mereka juga pernah merasakan permusuhan. Permusuhan itu dipicu karena adanya kesalahpahaman di antara mereka, namun tidak lama kemudian dapat diselesaikan. Oleh karena itu persahabatan mereka berlangsung hingga sekarang.

Zulfan Riyadi - 20060530087

TRANSKRIP WAWANCARA
(Non Verbatim)


Waktu Wawancara : Jum’at, 6 Maret 2009 jam 08.10 - 08.35 WIB
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Zulfan Riyadi - E2006053087
Informan : Rangga (bukan nama sebenarnya)

Hasil Wawancara

Awal pertemuan dengan Rangga (bukan nama sebenarnya), Rangga adalah teman SMA saya, namun waktu SMA dulu belum Akrab. Kemudian bertemu dan mulai akrab semenjak kuliah di UMY. Tidak mudah juga menggali masalah pribadi walaupun dengan teman akrabnya sendiri, sedikit demi sedikit dia mau bercerita tentang kisah pertemuannya dengan Ina (bukan nama sebenarnya).

Rangga dan Ina (bukan nama sebenarnya), Awal peretemuan mereka dimulai ketika sama-sama menempuh studi di jurusan yang sama di Universitas yang sama pula yaitu di UMY. Di semester awal mereka hanya saling tahu saja, hanya sekedar “say hello, jarang sekali mereka mengobrol. Kedekatan mereka dimulai ketika mulai menginjak semester 5, dikarenakan banyak dari tugas kuliah mereka satu kelompok. Mereka mulai sering bertemu meski untuk membicarakan masalah tugas kuliah. Seiring waktu berjalan - karena intensitas bertemu, tidak hanya masalah tugas saja yang mereka bicarakan - berlanjut menjadi main bersama, nonton, jalan-jalan. Dan sampai sekarangpun mereka lebih sering kelihatan berdua.

Sidik Radityo - E 20060530041

Waktu Wawancara : Jumat, 6 Maret 2009 jam 08.30-08.55WIB
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Sidik Radityo (E 20060530041)
Informan : Rian (bukan nama sebenarnya)

Hasil Wawancara

Awal pertemuan saya dengan Rian (bukan nama sebenarnya) berawal dari
Rian adalah salah satu teman saya yang sama- sama kuliah di jurusan komunikasi UMY. Pada awalnya Rian orangnya terkesan alim, kalem, tidak neko-neko . awalnya obrolan kami kaku , namun lama kelamaan setelah
melewati beberapa batang rokok, akhirnya dia melunak juga, pembicaraan kami mulai mengalir dia mulai bercerita sedikit demi sedikit.

Rian dan Lukas (bukan nama sebenarnya) awalnya bertemu secara tidak sengaja. Ketika menyaksikan sebuah pertunjukkan konser musik di salah satu tempat di Yogyakarta. Pada saat suatu band yang cukup populer di kalangan anak muda yogyakarta saat itu membagi- bagikan stiker, semua orang berebut untuk mendapatkannya. Namun, Rian dan Lukas mendapati sebuah stiker yang jatuh di tanah. Berebutlah mereka untuk mendapatkannya. Setelah melalui perundingan yang
alot. Akhirnya Lukas yang mendapatkan stiker tersebut tapi dengan syarat bahwa Lukas harus mentraktir rokok kepada Rian. Lukas pun menyetujuinya. Lalu mereka pun berkenalan, dan sharing2 seputar band yang mereka idolakan. Hubungan pertemanan mereka pun berlanjut hingga saat ini. mereka selalu pergi bersama jika ada acara pensi atau konser musik.

Ajeng Ratih N.S (E-20060530166)

TRANSKRIP WAWANCARA
(Non Verbatim)


Waktu wawancara : Jumat, 13 maret 2009, jam 09.30 – 10.00 WIB
Tempat: Lorong E 1 lantai 1 depan kelas Multimedia (E 1.7)
Pewawancara : Ajeng Ratih Nur Solihah (E20060530166)
Informan : Koko (nama disamarkan)
Mata Kuliah : Komunikasi Antar Pribadi

Hasil Wawancara:

Saya ketemu dengan Koko sewaktu kami mulai memilih konsentrasi. Koko dan saya sering sekelas karena sama-sama mengambil mata kuliah konsentrasi broadcasting. Koko yang saya kenal. Orangnya asik dan senang bercanda. Sama semua orang ramah dan jarang terlihat emosian. Koko juga orang yang terhitung rajin datang ke kampus. Koko sangat ingin sekali pergi ke Jepang, untuk bertemu dengan band idolanya. Saat ngobrol-ngobrol seusai kelas KAP, Koko pun mau memberitaukan tentang sahabatnya Alam. Nah, Koko bertemu Alam pertama kali saat dalam masa ospek angkatan 2006. Saat itu Koko satu kelompok dengan Alam, awalnya mereka hanya saling kenal nama saja. Tapi di masa awal perkenalan mereka ada satu kejadian yang tak terlupakan oleh Koko, saat itu Alam berjalan dan tanpa sengaja sepatunya menginjak telek dan kemudian Koko memperingati Alam dengan berseru “ Gupak telek!!”. Kemudian Alam diam, seolah tidak mendengar dan berlagak sok cool di hadapan Koko dan yang lainnya. Terus lama kelamaan Alam baru merasa ada bau yang menyengat dan Alam pun pulang dengan hati yang gelisah, seperti ingin menangis. Beberapa saat kemudian, sekitar satu jam Alam kembali ke kampus dengan muka yang sumringah dengan sepatu baru yang dipamerkannya ke Koko.
Setelah perkuliahan dimulai, barulah Koko dan Alam mulai dekat. Karena mereka satu kelas dan sering ketemu di kampus. Koko dan Alam mulai jadi sahabat karib setelah masa pendekatan selama satu tahun. Selama masa pendekatan itu, Koko dan Alam sering jalan bareng setelah kuliah. Alam juga sering mengunjungi tempat kos Koko dan Koko pun sering main ke rumahnya Alam. Topik pembicaraan mereka juga masih seputaran kuliah dan masalah umum, seperti alasan kenapa Koko memilih Yogyakarta sebagai tempat kuliah, lalu mulai bertanya tentang kesukaan masing-masing dan juga masalah hobi. Dan ternyata mereka sama-sama punya hobi yang serupa, sehingga membuat Koko dan Alam makin dekat dan akrab. Ketika perkenalan mereka hampir satu tahun, Koko baru mulai percaya dan saling berbagi cerita tentang masa sma dulu dan juga tentang masa lalunya di tempat sekolahnya dulu. Menurut Koko, mereka jadi makin deket karena sering main bareng, sering kunjung-menunjungi, sering ketemu di kampus, juga karena sepemikiran, satu nasib, dan satu perjuangan, sebab Koko merasa kalo mereka berdua itu sama-sama begok (dalam beberapa hal yang sama). Jadi saat memulai topik pembicaraan mereka langsung nyambung.
Setelah melalui masa pengenalan, akhirnya topik pembicaraan Koko dan Alam semakin dalam. Koko sering curhat dengan Alam mengenai masalah cewek karena menurut Koko mereka sama-sama begok masalah cewek. Selain itu Koko juga sering berbagi cerita tentang hobinya kepada Alam, misalnya nonton, futsal, makan, jalan-jalan, dan ngomongin orang. Tidak ada lagi batasan dalam berbagi cerita antara Koko dan Alam.
Berdasarkan stages of relationship yang ada dibukunya Gamble (2005:241-242), tahapan-tahapan perkenalan yang dilalui Koko dan Alam adalah sebagai berikut:
Tahap pertama yang dilalui adalah Initiating, pada tahapan ini prosesnya sangat singkat, hanya butuh waktu 10-15 detik. Jadi hal ini bisa dilihat saat Koko memperingati Alam ketika sepatunya menginjak kotoran. Mungkin pada saat itu Koko merasa Alam mempunyai karakter yang pas untuk dijadikan sahabat dekat. Sehingga perkenalan mereka berlanjut ke tahapan berikutnya.
Tahap kedua yang kemudian dilalui adalah Experimenting, pada tahap ini individu-individu menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada yang bersangkutan atau orang ketiga mengenai individu yang baru dikenalnya tadi untuk mendapatkan informasi yang berguna, jika mereka menemukan kecocokan maka mereka akan melanjutkan proses hubungan ini. Seperti Koko yang juga mulai bertanya tentang Alam setelah mereka melalui awal perkuliahan. Ketika mereka bertemu di luar kelas, mereka saling bertanya tentang hal-hal umum. Untuk mengetahui apakah mereka menemukan kecocokan diantara mereka dan ternyata mereka merasa klop.
Tahap ketiganya adalah Intensifying, pada tahapan ini pembicaraan mengenai konsep diri menjadi hal yang biasa. Hubungan yang ada menjadi kurang formal alias udah ga jaim lagi, interaksi dimulai untuk melihat satu sama lain sebagai individu yang lebih personal. Dalam tahapan ini, Koko jadi mulai nyaman untuk membicarakan tentang masalah keluarga, masalah perasaan dan masalah pribadi lainnnya kepada Alam. Begitu juga Alam, karena mereka berdua sudah merasa nyaman satu sama lain sehingga tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Kalau ada masalah, Koko dan Alam langsung membicarakannya karena tidak ada rasa sungkan lagi diantara mereka.
Tahap yang keempat adalah Integrating, pada tahapan ini individu-individu tadi menjadi pasangan, bisa pasangan sahabat, ataupun pasangan kekasih dan mungkin juga pasangan suami-istri. Mereka memulai untuk melakukan segalanya bersama-sama dan orang-orang disekitar mereka udah memandang mereka sebagai pasangan. Mereka pun juga merasa kalo mereka adalah pasangan satu sama lain. Untuk tahap yang keempat ini, hubungan Koko dan Alam memang sering dipandang sebagai pasangan sahabat yang selalu terlihat bersama kemana-mana. Ke kantin sering bareng. Ke kelas juga bareng. Sehingga orang-orang yang disekitar mereka melihat mereka sebagai sepasang sahabat yang akrab.
Tahapan yang kelima adalah Bonding, dalam masa tahapan ini secara formal dan sering kali juga legal, diumumkanlah hubungan yang telah mereka buat seperti ikatan pernikahan, ikatan persahabatan dan juga perjanjian partner bisnis. Di tahap kelima ini, menurut Koko dia ga pernah mengumumkan tentang persahabatannya dengan Alam, tetapi orang-orang secara instant langsung mengetahui dari keseharian yang mereka jalani di lingkungan kampus.

Kamis, 12 Maret 2009

santi christiana

TRANSKRIP WAWANCARA
(Non Verbatim)

Waktu wawancara : Jumat, 6 maret 2009, jam 08.15 WIB – 08.30 WIB
Tempat : Loby Fisipol Lt. 1
Pewawancara : Susanti Christiana (E20060530023)
Informan : Ewi (nama disamarkan)

Hasil wawancara :
Saya bertemu dengan Ewi saat mengikuti kuliah komunikasi antarpribadi. Kami mendapat tugas tentang seberapa besar kedalaman komunikasi personal antar sahabat. Di situ lah kami ngobrol-ngobrol. Ternyata, Ewi mempunyai sahabat bernama Raka. Ewi mengaku mulai menjalin persahabatannya dengan Raka berawal dari intensitas ngobrol lewat sms dan kadang bersendau gurau. Ewi membutuhkan waktu selama kurang lebih 1 tahun untuk mengenali Raka.
Pertama kali Ewi bertemu dengan Raka yakni pada kuliah di ruang kelas yang sama. Ewi pun tidak menyangka kalau dirinya bias bersahabat dengan Raka. Menurut Ewi, Raka orangnya kalau diajak ngobrol tu nyambung, asik, sering berbagi informasi, curhat-curhatan bareng, dll. Sampai sekarang mereka pun masih tetap dekat dan mereka terus menjaga kepercayaan masing-masing. Karena menurut Ewi mencari teman itu lebih mudah dibandingkan mencari sahabat. Kalau sahabat kapasitasnya lebih deket dari pada teman..

adityo eko

TRANSKRIP WAWANCARA
(Non Verbatim)
Nama : Adityo Eko P.
NIM : 20060530086
Mata Kuliah : K.A.P

Saya kenal fahmi sudah ada sekitar 3 tahun semenjak awal kuliah, dia itu orang yang supel, ramah, sopan santun, rajin menabung, tidak sombong dan baik hati, fahmi yang mempunyai nama lengkap Fahmi sadrian perantauan asal Lombok, yang mempunyai cita – cita menjadi accaount executive dalam sebuah agency periklanan. Saya kenal dia karena waktu pertama kali masuk kuliah dia seperti anak hilang yang mencari oaring tuanya, karena saya iba melihatnya, lalu dia saya jadikan teman. Fahmi mempunyai seorang sahabat yang bernama Mojo, yang asli cilacap dan satu angkatan dengan fahmi di perkuliahan, walaupun satu angkatan tetapi mereka beda konsentrasi, kalau fahmi mengmabil konsentrasi Advertising sedangkan mojo mengambil konsentrasi Broadcasting, saking dekatnya dengan seorang mojo, fahmi tau ukuran sepatu mojo yang berukuran 43, mojo mempunyai fisik yang tinggi dan kurus , mojo adalah seorang vegetarian, mojo dan fahmi sering sekali jalan bareng hanya untuk mencari makanan yang enak – enak dan pastinya yang murah, banyak hal yang diketahui oleh fahmi dari mojo, demikian juga dengan fahmi, karena mereka memang sahabat yang sangat dekat bagaikan Abdel dan Temon.
Pernah suatu hari kami bertiga jalan bareng mencari makan malam di suatu tempat yang baru kami kenal, sebelumnya kami tidakmengetahui tempat makan tersebut, dan ternyata tempat makan tersebutmenyediakan makan yang haram dimakan, karena di tempat makan tersebut menyediakan menu B2, kami pikir itu adalah menu Bebek special, dan ternyata itu adalah menu Babi, untungnya kami tidak jadi makan di tempat itu, setelah itu kami langsung saja pergi mencari tempat makan yang lainya, yang pada akhirnaya memilih menu pecel lele, kami bertiga hanya ketawa – tawa saja, masa babi makan babi.itulah beberapa pengalaman kami yang tidak akan pernah terlupakan.

Bayu Nugraha/20060530058

Waktu wawancara : Jumat, 6-03-09 jam 08.05-08.30
Tempat : Kantin selatan UMY
Pewawancara : E/20060530058 Bayu Nugraha
Informan : pedrosa (Nama Samaran)

Hasil wawancara

Pertemuan saya dengan Pedrosa (Nama Samaran) Tidak begitu sulit. Karena Saya dengan Pedrosa sudah kenal dekat dan kebetulan kami satu kelas saat kuliah. Saya dan Pedrosa membicarakan kedekatan dia dengan Sahabatnya yang bernama Rossi. (Nama Samaran)
Pedrosa dan Rosi (Nama Samaran) Dia berkenalan pada saat di bangku kelas 1 SMP. Awal mulanya saat Pedrosa pulang dari sekolah sepedanya bertabrakan dengan sepeda Rossi, itulah awal perkenalan mereka. Lalu Meraka sering memebicarakan tentang masalah OTOMOTIF terutama motor. Mereka berdua juga sering jogging bareng di Graha Saba UGM. Hubungan semakin dekat karena mereka saling curhat tentang hal yang mereka alami. Hubungan itu beranjak sampai kelas 2 SMP Hingga seperti saudara. Mereka berdua memakan waktu sekitar 1 tahun untuk semakin dekat.

ida dewi

TRANSKRIP WAWANCARA
(Non Verbatim)

Waktu wawancara : Jumat, 6 maret 2009, jam 08.15 WIB – 08.30 WIB
Tempat : Loby Fisipol Lt. 1
Pewawancara : Ida Nuraini Dewi K. N. (E20060530020)
Informan : Ana (nama dismarkan)


Hasil wawancara:

Saya bertemu dengan Ana pada saat saya sedang mengikuti salah satu mata kuliah di kampus saya. Pada saat itu saya mendapatkan tugas untuk meneliti mengenai “ Kedalaman Komunikasi Interpersonal seseorang dengan sahabatnya.”

Pada saat itu saya memberanikan diri untuk melakukan wawancara pada Ana mengenai hal ini dan ia pun menceritakan pengalaman komunikasinya dengan sahabatnya dari awal mereka bertemu dan berkenalan sampai pada akhirnya mereka menjadi sepasang sahabat.
Ana dan Oca (nama disamarkan) mengawali pertemanan mereka dari masa SMP karena memang mereka bersekolah di satu SMP yang sama dan kebetulan kedua ibu mereka masing-masing telah saling mengenal sebelumnya dan rumah atau tempat tinggal mereka juga tidak terpaut jarak yang jauh. Dari perkenalan antara kedua ibu mereka tersebutlah obrolan pun tercipta di antara mereka mengenai orang tua mereka tersebut walaupun pada saat itu mereka bukan merupakan teman sekelas.

Berawal dari obrolan mengenai orang tua pertemanan mereka pun berkembang, obrolan mereka pun mulai tak hanya sebatas obrolan mengenai ibu-ibu mereka saja tetapi mereka pun mulai membicarakan dan saling menceritakan masalah seputar sekolah dan teman-teman mereka. Sepulang sekolah pun tak jarang mereka pulang bersama-sama dan tak jarang karena rumah mereka yang tak terlampau jauh dan merasa terdapat kecocokkan pada saat itu mereka pun mulai jalan bersama, pergi bermain bersama.

Hubungan mereka pun menjadi bertambah dekat, mulai memasuki kelas dua SMP mereka pun telah menjadi sahabat dekat. Dalam jangka waktu kurang lebih satu tahun sejak perkenalan mereka di awal bangku SMP itu, mereka tak menyadari bahwa mereka memang telah menjadi sahabat dekat dan telah mulai mengerti satu sama lain karena tak jarang mereka pun sering bercerita masalah-masalah pribadi (curhat) karena perasaan yang telah dekat dan timbulnya kepercayaan satu sama lain di antara mereka.
TRANSIP WAWANCARA (Non Verbatim)

Waktu Wawancara : Jum’at ,06-03-09
Tempat : Kantin Selatan Uni
Pewawancara : Muhammad Hasan (20060530149 )
Informan : Budi (bukan nama sebenarnya )

Hasil Wawancara (fiktif )

Pertemuan awal saya dengan Budi (nama samaran ) sesungguhnya bukanlah suatu yang tidak di sengaja kami hanya kebetulan berada dalam satu kelas yang sama selama semester ini. Tidak mudah sebenarnya untuk menggali cerita tentang hubungan budi dengan teman dekatnya. soalnya keliatan budi tidak akan terbuka dan tidak suka bicara hal yang bersifat pribadi.

Budi dan Hari (nama samaran )awalnya bertemu saat mereka kuliah di jogja .Pada pelaksanaan mataf dan osdi .Kebetulan mereka juga satu jurusan dan mereka saling tukar informasi dsan bertanya-tanya tentang asal daerah. lama kelamaan mereka saling ngobrol seperti sudah kenal lama. Setelah semua mataf berakhir mereka saling tukar nomor handphone dan sering bermain bareng,saling maen ke kost. dan kebetulan mereka saling nyambung dalam hal apapun seperti ngomongin cewek,tentang sepak bola,futsal,nongkrong bareng.dari itu semua mereka semakin dekat dan setelah sekitar satu semester akhirnya mereka menjadi sahabat.

Agung Novi Permadi /20060530005

Waktu wawancara : Jumat, 6-03-09 jam 08.05-08.30
Tempat : Kantin selatan UMY
Pewawancara : E/20060530005/Agung Novi Permadi
Informan : lonely (nama disamarkan)

Hasil wawancara

Pertemuan awal saya dengan lonely (bukan nama sebenarnya)terjadi pada saat kita sama-sama mendaftar menjadi mahasiswa baru . dan kita mengambil kelas dan mata kuliah yang sama. Untuk membuka obrolan, Saya mulai mengajak bercanda. Setelah obrolan berlangsung sekitar 15 menit saya mencoba untuk berani menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi kepada lonely. Dan kemudian saya dapat menyimpulkan bahwa bukanlah hal yang sulit untuk menggali cerita tentang hubungan lonely dengan teman dekatnya. Hal ini dikarenakan lonely merupakan orang yang suka bercanda dan mudah akrab.
Lonely dan wiwit (nama samaran) awalnya bertemu saat mereka mendaftar di smu yang sama . setelah diterima masuk di smu Mereka ternyata teman satu kelas dan sama-sama duduk di bangku yang sama. Merekapun akirnya berkenalan dengan baik. Akhirnya hubungan mereka semakin hari semakin akrab hingga mereka lulus smu.
TRANSKRIP WAWANCARA (NON VERBATIM)

Waktu wawancara : Jumat, 6-03-09 jam 08.05-08.30
Tempat : Ruang multimedia
Pewawancara : E/20060530007/Mita Ayu
Informan 1 : Shifa (nama disamarkan)
Hasil wawancara

Pertemuan awal saya dengan Shifa (bukan nama sebenarnya) adalah hal yang biasa terjadi pada setiap mahasiswa yang mengambil kelas dan mata kuliah yang sama. Pertemuan kami terjadi pada saat kita berada di ruang multimedia. Untuk membuka obrolan, saya sekedar menanyakan hal-hal yang ringan saja. Setelah obrolan berlangsung sekitar sepuluh menit saya mencoba untuk berani menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi kepada Shifa. Dari sinilah saya kemudian menyimpulkan bahwa bukanlah hal yang mudah untuk menggali cerita tentang hubungan Shifa dengan teman dekatnya. Hal ini dikarenakan Shifa merupakan orang yang cenderung tertutup dengan orang lain untuk menceritakan hal-hal yang sifatnya pribadi. Soalnya kata Shifa- “Sejujurnya saya tidak suka membicarakan hal-hal yang sifatnya pribadi pada sembarang orang.
Shifa dan Fina (nama samaran) awalnya bertemu saat mereka MOS di SLTP X. Mereka ternyata teman satu kelas dan sama-sama duduk di bangku yang sama. Merekapun berkenalan dengan menanyakan nama, alamat rumah, asal sekolah dan hobbi. Pada waktu itu sebenarnya Shifa tidak bersimpati pada Fina hal ini dikarenakan Fina itu penampilannya agak aneh, centil dan agak berlebihan.Namun penilaian ini hanya berlaku sementara bagi Shifa.
Hubungan Fina dan Shifa (nama samaran) semakin dekat pada hari terakhir pulang dari MOS, Fina mengajak pulang bersama-sama naik sepeda (sepeda Ontho/sepeda besar orang jawa jaman dahulu). Saat Shifa mau membonceng, fina sudah mengayuh sepeda sejauh 100m, padahal Shifa belum sempat naik diboncengan. Saat Fina sadar Shifa belum naik boncengan, Fina kemudian memutar balik kayuhan arah sepedanya menghampiri Shifa. Karena postur tubuh Shifa yng lebih besar dari Fina, alhasil Shifalah yang kemudian memboncengkan Fina naik sepeda besar yaitu sepeda Ontho. Sambil mengayuh sepeda, merekapun asikmengobrol tentang pacar, hobi, kebiasaan buruk dan juga tempat-tempat hiburan mana yang sering dikunjungi. Seiring berjalannya waktu karena duduk sebangku mereka pun semakin akrab dan kian dekat.
Perubahan hubungan yang semakin dekat oleh dua sahabat ini pada saat Shifa curhat tentang kehidupan keluarganya yang penuh asam garam dan sedikit gula tentunya. Sikap Fina yang memberikan respon dan angina segar maka Shifa merasa nyaman, cocok dan tidak sungkan lagi. Hubungan ini kian dekat sekitar tiga sampai empat bulan sejak perkenalan awal mereka. Sampai usia yang sudah dibilang bukan ABG lagi, Shifa dan Fina masih bersahabat erat dan melakukan komunikasi lancar.

Rabu, 11 Maret 2009

Dion Fitrada Rotama / 20060530006

Waktu wawancara : Jumat, 6-03-'09 jam 8.05 - 8.20 WIB
Tempat : Lobi Fisip Lantai 1
Pewawancara : Dion Fitrada Rotama
Informan : Asri (bukan nama sebenarnya)

Hasil wawancara
Pertemuan awal saya dengan Asri (bukan nama sebenarnya) berawal saat kami berada dalam 1 kelompok pada
suatu mata kuliah. Setelah itu, kami menjdai akrab satu sama lain. Asri merupakan tipe orang yang ekstrovert
jadi mudah untuk menggali cerita tentang hubungan Asri dengn teman dekatnya.
Asri dan Lala (bukan nama sebenarnya) awalnya bertemu saat berada di kelas yang sama saat awal semester.
Karena sering bertemu, mere kemudian menjadi akrab dan selalu pergi bersama, baik itu di kelas, di kantin, maupun
di luar kampus. Seiring dengan intensitas pertemuan mereka, topik pembicaraan pun menjadi bervariasi, dari
kehidupan sehari-hari, kampus, maupun hal - hal yang bersifat pribadi. Asri merasa nyaman berbagicerita dengan
Lala membutuhkan waktu 6 bulan. Persahabatan mereka semakin erat saat ini.

Wawancara(Wisnu aji brata/20060530143)

Waktu Wawancara : Jum’at , 06-03-09, Jam 08.25 – 08.47
Tempat : Lobi Komunikasi
Pewawancara : Wisnu Aji Brata/20060530143
Informan : Lapono

Hasil wawancara < Fiktif>
Pertemuan awal saya dengan Lapono merupakan suatu kebetulan. Pada semester 3 kemarin kebetulan MK kami sama dan selalu satu kelas. Setelah semester itu kami lebih dekat dan jadwal kuliah pun kami sama. Semua itu membuat hubungan pertemanan kami semakin dekat.
Dengan kedekatan itu saya tidak terlalu kesulitan untuk meminta dia menceritakan tentang sahabatnya.
Lapono dan Paimin berkenalan dari mereka sama-sama duduk dibangku SD. Hampir setiap hari mereka berangkat bersama. Dan perlu diketahui sebelumnya mereka belum terlalu mengenal karena awalnya Cuma sering bertemu dijalan sewaktu berangkat sekolah. Kita ketahui bersama bahwasanya pada saat SD yang dibicarakan hanya bermain dan menceritakan dirinya sendiri satu sama lain.
Setelah berapa lama mereka tahu tempat tinggal satu sama lain. Dan Paimin selalu menghampiri Lapono pada saat akan berangkat sekolah karena rumah Lapono lebih dekat dari sekolah disbanding rumah Paimin.
Semakin kesini persahabatan mereka semakin dekat. Dengan bertambahnya umur mereka pula pembicaraan keduanya mulai lebih dewasa dari sebelumnya. Selain itu tiap hari libur Lapono sering menginap ditempat Paimin dan sebaliknya.
Perubahan kedekatan mereka tidak Cuma memerlukan waktu seminggu atau dua minggu.Mereka bias seakrap itu memerlukan waktu kurang lebih satu tahun. Persahabatan mereka ini bahkan sampai sekarang. Walaupun mereka berdua jauh karena Lapono Kuliah diJogja,tetapi hubungan mereka tidak terputus.Mereka masih sering berhubungan lewat telp.

Paramita Dessy A / 20060530049

Transkip wawancara ( non verbatin )

Waktu wawancara : jumat , 6 maret 2009 jam 08.05 – 08.30
Tempat : ruang multimedia
Pewawancara : paramita dessy adiastuti
Informan 1 : Dinda ( nama disamarkan )

Hasil wawancara

Pertemuan awal saya dengan dinda ( bukan nama sebenarnya ) adalah hal yang sewajarnya karena kita bertemu di ruang multimedia pada saat kuliah komunikasi antar pribadi. Tidak mudah menggali cerita tentang hubungan dinda dengan teman dekatnya karena dinda cenderung tertutup untuk menceriterakan hal hal yang pribadi.
Dinda dan putra ( nama samara ) awalnya bertemu saat mereka sedang mos ( masa orientasi siswa ) di smp. Awalnya melakukan perkenalan dan menanyakan tentang hal hal yang berhubungan seputar sekolah seperti menanyakan wali kelasnya, siapa pembimbing mosnya ataupun menanyakan sudah mengambil buku sekolah atau belum.
Hal .hal pertama yang dilakukan mereka melakukan perbincangan perbincangan ringan seputar sekolah.
Hubungan dinda dan putra ( nama samaran ) semakin dekat karena menurut dinda , putra orangnya pengertian dan dia pintar . Hubungan mereka menjadi semakin dekat dengan putra karena putra orangnya biasa menjaga rahasia, nyantai dan memiliki wawasan luas.
Adapun yang dibicarakan atau di komunikasikan dinda dan putra sehingga menumbuhkan kedekatan karena putra tidak suka merokok sedangkan pada waktu itu teman temanya merokok , intinya hubungan mereka semakin dekat karena putra orangnya tidak suka macem macem dan tidak suka melakukan hal hal yang negative.
Perubahan hubungan dinda dan putra semakin dekat dan semakin dekat pada saat dinda menyomblangkan / menjodohkan putra dengan temanya walaupun pada akhirnya putra tidak mau di jodohkan oleh dinda . Tapi hubungan mereka malah semakin dekat. W aktu dari pertama bertemu hingga menjadi dekat kira kira selama 3 bulan . Dan disitu terdapat kecocokan hingga semakin dekat dan sampai sekarang dinda dan putra masih bersahabat.

Azis Ansori

TRANSKRIP WAWANCARA

Waktu Wawancara : Jum’at, 6 Maret 2009, jam 08.15 – 08.45
Tempat : Kantin selatan UMY
Pewawancara : Azis Ansori (20060530016) E
Informan 1 : Gaston (bukan nama sebenarnya)


Hasil wawancara (fiktif)
Pertemuan awal saya dengan Gaston (bukan nama sebenarnya) saat kami masuk kuliah di UMY. Kami sama-sama mengambil jurusan ilmu komunikasi. Tidak lama bagi kami untuk saling bercerita dan bertukar informasi hingga kami semakin akrab. Gaston merupakan tipe orang yang mudah berbagi dengan orang lain, sehingga mudah untuk menggali cerita tentang hubungan Gaston dengan teman dekatnya.
Gaston mempunyai seorang teman bernama Karyo (nama samaran). Gaston dan Karyo awalnya bertemu saat mereka kuliah di UMY. Perkenalan mereka dimulai saat mereka mengikuti MATAF dan OSDI. Hal-hal yang menjadi topic pembicaraan keduanya adalah tentang beberapa informasi mengenai pribadi mereka masig-masing seperti asal daerah, tempat kost, no handphone dan kegemarannya. Sampai saat ini Gaston dan Tata masih saling kontak dan berteman. Meskipun saat ini, Karyo sudah tidak lagi kuliah di UMY. Yang membuat mereka menjadi teman yang akrab dan semakin dekat adalah seringkali mereka main bersama, nongkrong dan mempunyai kegemaran yang sama yaitu tentang masalah motor.
Hubungan mereka menjadi semakin lebih dekat setelah semester II. Dimana Gaston dan Karyo sering bermain di kost dan di rumah. Kedekatan mereka terjalin setelah mereka kuliah bersama selama 6 bulan dan membuat mereka kian dekat menjadi sahabat.

Eka Prabowo Sakti (20060530015/ E)

TRANSKRIP WAWANCARA

Waktu Wawancara : Jum’at, 6 Maret 2009, jam 08.15 – 08.45
Tempat : Kantin selatan UMY
Pewawancara : Eka Prabowo Sakti
Informan 1 : Ricardo (bukan nama sebenarnya)


Hasil wawancara (fiktif)
Awal saya bisa bertemu dengan Ricardo adalah saat awal masuk kuliah di UMY. Kami sama-sama mengambil jurusan ilmu komunikasi. Tidak lama bagi kami untuk saling bercerita dan bertukar informasi hingga kami semakin akrab.
Ricardo mempunyai seorang teman bernama Tata. Tata adalah teman Ricardo saat masih SMP. Perkenalan mereka dimulai saat mereka belajar di SMP yang sama. Hal-hal yang menjadi topic pembicaraan keduanya adalah tentang beberapa informasi pribadi seperti namanya, tempat tinggalnya, no telepon dan kegemarannya. Hingga saat ini Ricardo dan Tata masih saling kontak dan berteman. Keduanya berteman akrab. Yang membuat mereka menjadi teman yang akrab dan semakin dekat adalah seringnya mereka main bersama dan mempunyai kegemaran yang sama pula. Kegemaran mereka adalah tentang otomotif dan berburu / menembak burung. Mereka juga kerap membicarakan hal-hal yang menjadi hobi tersebut.
Perubahan hubungan pertemanan menjadi sahabat yang lebih dekat adalah waktu SMP dimana mereka sering menghabiskan waktu bersama. Kedekatan mereka terjalin setelah melalui masa SMP yang sama selama setahun dan memebuat mereka kian dekat menjadi sahabat.

Agus Rakhmat Effendi

Waktu Wawancara : Jum’at, 6 Maret 2009 Pukul 08.15
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Agus Rakhmat Effendi (E 20060530001)
Informan : Rudi (Bukan nama sebenarnya)

Hasil Wawancara

Pertemuan awal saya dengan Rudi karena kami sama-sama satu kampus dan satu fakultas yaitu fakultas Ilmu Sosial dan Politik Jurusan Ilmu Komunikasi, dan kami saling mengenal sudah cukup lama, kurang lebih 3 tahun. Cukup mudah menggali cerita Rudi dengan teman dekatnya sebut saja Adi(Bukan nama sebenarnya), karena perkenalan kami yang cukup lama dan lumayan akrab.
Rudi dan Adi awal pertemuan mereka yaitu pada saat SD dan kebetulan mereka bertetangga. Hal-hal yang biasa mereka bahas yaitu seputar permainan dan film-film anak-anak pada masa itu, karena awal pertemuan mereka pada masa kecil. Dan hubungan mereka semakin dekat karena jika ada masalah mereka selau membahasnya bersama-sama. Perubahan kedekatan mereka terjadi pada memasuki masa SMA, hubungan mereka semakin dekat, sebenarnya mereka membutuhkan waktu 1 tahun dari pertama bertemu hingga menjadi dekat, dan itu sudah terjadi cukup lama.

TRANSKIP

Tempat Wawancara : Loby FISIP lt.1 UMY
Waktu wawancara : Jumat, 06-03-2009
Pewawancara : Risa Dienasty (E.20060530109)
Informan : Rio (Nama Samaran)

Awal pertemuan saya dengan Rio (bukan nama sebenarnya) sesungguhnya bukanlah sesuatu yang disengaja. Kami kebetulan teman satu angkatan dan satu konsentrasi di Komunikasi UMY. Tidak mudah bagi saya untuk membicarakan hal-hal yang bersifat pribadi. Karena Rio termasuk orang yang pendiam.
Rio dan Doni (nama samaran) awalnya bertemu saat acara OSPEK UMY. Rio dan Doni adalah mahasiswa baru dan tergabung dalam satu kelompok. Mereka berasal dari kota yang sama yaitu Jogja, sehingga mereka cepat akrab karena bahasa dan arah pembicaraannya satu tipe. Dan, hal-hal yang dibicarakan pada awalnya adalah tentang mahasiswi-mahasiswi cantik di kampus.
Hubungan Rio dan Doni semakin dekat karena mereka berada dalam satu kelas dan sering berkunjung ke rumah masing-masing. Setelah mereka semakin dekat, hal-hal yang dibicarakan adalah tentang kuliah dan kehidupan sehari-hari.
Hubungan Rio dan Doni menjadi dekat seiring dengan intensitas pertemuan mereka. Saat kuliah dan bermain bersama mempererat persahabatan mereka. Dengan waktu yang relatif singkat yaitu satu bulan mereka pun menjadi dekat.

Roby Chakim

Nama : Roby Chakim
NIM/ Kls : 20060530002/ E

Waktu wawancara : Jum’at / 6 Maret 2009
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Roby Chakim
Informan : Agi ( Bukan nama sebenarnya )

Hasil wawancara :

Pertemuan saya dengan Agi (bukan nama sebenarnya) sesungguhnya bukanlah sesuatu yang tidak disengaja. Kami kebetulan daftar kuliah ditempat yang sama, dan kemudian berada dikelas yang sama pula. Karena saya sudah mengenal Agi, maka bukan hal yang sulit bagi saya untuk mengorek sedikit cerita tentang Agi dengan teman dekatnya.

Agi dan Redy (bukan nama sebenarnya) bertemu saat mereka daftar Pesantren di Jombang. Awalnya obrolan mereka hanya berkisar seputar pendaftaran dan Pesantren tersebut, namun setelah mereka menjalani hari demi hari di Pesatren itu, mereka semakin dekat ketika mereka sama-sama dihukum akibat pelanggaran yang mereka lakukan. Mulai dari situ oborolan mereka semakin meluas ketika mereka membicarakan seputar hobby meraka masing-masing yang kebetulan sama, yaitu olahraga (sepakbola). Mereka hanya membutuhkan waktu dua minggu hingga akhirnya mereka menjadi sahabat. Walaupun sekarang mereka kuliah ditempat dan kota yang berbeda, hubungan mereka masih tetap terjaga dengan adanya komunikasi yang lancar antara satu sama lain.

Kina Bhara Dwi Putra

Waktu wawancara : Jum’at, 6-03-09 jam 08.05-08.35
Tempat : Kantin UMY
Pewawancara : Kina Bhara
Informan : Adebayor ( nama samaran )

Pertemuan awal saya dengan Adebayor ( nama samaran ) tidak begitu sulit karena saya dan Adebayor sudah kenal. Saya dan Adebayor membicarakan kedekatan dia dengan Bang Haji.
Adebayor dan Bang Haji bertemu saaat mereka sedang bermain sepak bola. Mereka sering membicarakan tentang sepak bola terutama Premier League. Adebayor dengan Bang Haji jadi dekat karena Adebayor sering main ke kos Bang Haji, sehingga Bang Haji menganggap Adebayor sebagai saudaranya.
Mereka semakin dekat karena Adebayor sering meminjamkan uang pada Bang Haji. Mereka mulai dekat saat beranjak ke kelas 3 SMA. Mereka membutuhkan waktu selama 2,5 tahun hingga mereka menjadi sahabat.

Selasa, 10 Maret 2009

Dedik Christiawan

Waktu wawancara : Hari Jum’at, Jam 08.15, 6 Maret 2009
Tempat : Loby Komunikasi UMY
Pewawancara : Dedik Christiawan (20060530032)
Informan : Paidi (nama disamarkan)



Hasil wawancara :
Perkenalan saya dengan Paidi selama mulai semester 3 di UMY seakan air mengalir yang berjalan dengan sendirinya. Dan lama kelamaan setelah kita sering ngerjain tugas bareng, pergi main bareng, dengan semua itu saya bisa lebih dekat denag dia dan bisa mengetahui karakter dia seperti apa. Menurut saya dia terbuka dalam mengungkap suatu masalah terutama kepada teman dekat dengan dia, salah satunya saya.

Paidi dan Momok (nama samaran)sahabat
Perkenalan terjadi awak kelas satu SMA di Jogja, pertamanya juga kenal biasa saja, asal tahu nama saja, dan semakin lama mereka berbincang bincang seputar alamat rumah, hoby, dsb.
Kebetulan mereka mempunyai hoby yang sama dan samapi sampai mereka sering bolos sekolag bersama sama. Setelah itu momok lebih deket dan sering menceritakan masalah pribadinya, mulai dari pacarnya, bahkan keluarganya juga. Kedekatan itu semakin dekat semenjak pergi main main bareng trus ngelantur ngomongin cewek dan ngomentari kakak kelas sampai guru yang masih muda. Perubahan itu semakin dekat lagi sewaktu pertengahan kelas satu, dan sampai sekarang . Hingga satu semester hubungan persahabatan itu semakin dekat, setelah itu apa apa yang mereka lakukan tidak menimbulkan marahan ataupun musuhan, seperti halnya mulai dari ejek ejekan bercanda bahkan bercanda sampai kelewatanpun itu sudah terbiasa bagi mereka.

Aswin Baharudin

Nama : Aswin Baharudin
NIM/Kls :20060530031/ E

Tempat Wawancara: Kantin Selatan UMY
Waktu wawancara : Jumat, 06-03-2009
Pewawancara : Aswin Baharudin
Informan : Riski (Nama Samaran)


Awal pertemuan saya dengan Riski (nama samaran) bukanlah sesuatu yang disengaja. Kebetulan saya dan Riski merupakan teman seangkatan (2006) di UMY. Dia adalah seorang mahasiswa yang baik dan sopan. Sehingga sangat nyaman bila berbicara dengannya. Sebenarnya, tidak sulit untuk mendapatkan informasi tentang dirinya dengan sahabat terdekatnya.
Riski memiliki seorang sahabat yang sangat dekat dan mengenal baik dirinya. Namanya Ben. Riski dan Ben awalnya bertemu ketika mereka sama-sama duduk di bangku SMA 5 Cirebon. Kebetulan mereka berada di kelas yang sama. Awalnya, pembicaraan yang mereka lakukan hanya seputar pelajaran sekolah, PR, dan hobi mereka. Cara berkomunikasi yang mereka lakukan pun cenderung kaku.
Setelah seminggu (7 hari) sejak pertama kali perkenalan mereka, hubungan antara Riski dan Ben menjadi semakin dekat. Cara berkomunikasi mereka pun tidak lagi kaku seperti dulu. Topik pembicaraan yang mereka bicarakan pun semakin luas. Hingga hal-hal yang dianggap pribadi sekalipun seperti masalah keluarga maupun pacar masing-masing. Apalagi, Riski dan Ben memiliki hobi yang sama yaitu sport dan musik. Hal ini membuat hubungan mereka menjadi semakin akrab hingga saat ini.

Sabtu, 07 Maret 2009

Aunurrrofiq fitriadi ( 20060530040 )

Nama :Aunurrrofiq fitriadi
NIM : 20060530040
Kelas : E



Waktu wawancara : Jum’at / 6 Maret 2009
Tempat : Kantin Selatan UMY
Pewawancara : Aunurrofiq Fitriadi ( 20060530040 )
Informan : Fredy ( Bukan nama sebenarnya )

Hasil wawancara :

Pertemuan saya dengan Fredy (bukan nama sebenarnya), adalah sudah lumayan cukup lama. Kami sudah kenal cuup lama sekitar 3 tahun. Jadi tidak perlu melakukan pendekatan khusus lagi untuk mendapatkan informasi.tentang teman dekatnya. Fredy menambahkan “ Saya memang sudah kenal dan jadi sahabat “.

Fredy dan Wawan ( bukan nama sebenarnya ) awalnya bertemu saat mereka masih TK, Fredy dan wawan bersekolah di TK yang sama sehingga mereka sangat akrab sampai sekarang. Saat itu saat awal ketemu sewaktu kcil meeka berdua membicarakan film kartun dan cerita dongeng anak-anak di televise yang sedang naik daun seperti power ranger, doraemon, dll.

Selain itu karena mereka baertangga jadi mereka sangat akrab. Mereka sering main di rumahnya masing-masing. Fredy sering main ketempat Wawan begitu juga sebaliknya Wawan juga sering main ketempat Fredy. Persahabatan yang di bangun atas dasar kebersamaan ni memang sangat kuat. “ Saya dan dia juga sering tukar-tukaran mainan watu kecil “ kata Fredy. Apabila Wawan punya mainan baru pasti nanti Fredy dikasih pinjam begitu juga sebaliknya.

Walaupun Fredy berkenalan dengan Wawan sejak TK namun erlu waktu 2 tahun untuk mengakrabkan keduanya. Perlu waktu untuk keduanya dapat saling percaya dan menjadi sahabat. Ketika masih TK mereka masih teman seperti biasa. “ Saya akrab dengan Wawan waktu SD, karena pas TK masih malu-malu “ tambah Fredy. Saat SD keduanya kemudia akrab dan akhirnya bisa menjadi sahabat yang kompak dan juga sering bermain bersama. Saat itulah kemuadian apabila bermain maka mereka selau bersama sehingga hal ini yang kemudian menyebakan mereka menjadi sahabat yang sangat akarab.

Persahabatan mereka menjadi tambah akrab ketika memasuki usia remaja. Pada waktu SMA mereka tambah akrab dan saling membantu apabila yang satu ada masalah. Jarak rumah mereka yang dekat juga menyebabkan persahabatan mereka tidak pernah putus dan selalau ada komunikasi diantara mereka.