Jumat, 13 Maret 2009

Ajeng Ratih N.S (E-20060530166)

TRANSKRIP WAWANCARA
(Non Verbatim)


Waktu wawancara : Jumat, 13 maret 2009, jam 09.30 – 10.00 WIB
Tempat: Lorong E 1 lantai 1 depan kelas Multimedia (E 1.7)
Pewawancara : Ajeng Ratih Nur Solihah (E20060530166)
Informan : Koko (nama disamarkan)
Mata Kuliah : Komunikasi Antar Pribadi

Hasil Wawancara:

Saya ketemu dengan Koko sewaktu kami mulai memilih konsentrasi. Koko dan saya sering sekelas karena sama-sama mengambil mata kuliah konsentrasi broadcasting. Koko yang saya kenal. Orangnya asik dan senang bercanda. Sama semua orang ramah dan jarang terlihat emosian. Koko juga orang yang terhitung rajin datang ke kampus. Koko sangat ingin sekali pergi ke Jepang, untuk bertemu dengan band idolanya. Saat ngobrol-ngobrol seusai kelas KAP, Koko pun mau memberitaukan tentang sahabatnya Alam. Nah, Koko bertemu Alam pertama kali saat dalam masa ospek angkatan 2006. Saat itu Koko satu kelompok dengan Alam, awalnya mereka hanya saling kenal nama saja. Tapi di masa awal perkenalan mereka ada satu kejadian yang tak terlupakan oleh Koko, saat itu Alam berjalan dan tanpa sengaja sepatunya menginjak telek dan kemudian Koko memperingati Alam dengan berseru “ Gupak telek!!”. Kemudian Alam diam, seolah tidak mendengar dan berlagak sok cool di hadapan Koko dan yang lainnya. Terus lama kelamaan Alam baru merasa ada bau yang menyengat dan Alam pun pulang dengan hati yang gelisah, seperti ingin menangis. Beberapa saat kemudian, sekitar satu jam Alam kembali ke kampus dengan muka yang sumringah dengan sepatu baru yang dipamerkannya ke Koko.
Setelah perkuliahan dimulai, barulah Koko dan Alam mulai dekat. Karena mereka satu kelas dan sering ketemu di kampus. Koko dan Alam mulai jadi sahabat karib setelah masa pendekatan selama satu tahun. Selama masa pendekatan itu, Koko dan Alam sering jalan bareng setelah kuliah. Alam juga sering mengunjungi tempat kos Koko dan Koko pun sering main ke rumahnya Alam. Topik pembicaraan mereka juga masih seputaran kuliah dan masalah umum, seperti alasan kenapa Koko memilih Yogyakarta sebagai tempat kuliah, lalu mulai bertanya tentang kesukaan masing-masing dan juga masalah hobi. Dan ternyata mereka sama-sama punya hobi yang serupa, sehingga membuat Koko dan Alam makin dekat dan akrab. Ketika perkenalan mereka hampir satu tahun, Koko baru mulai percaya dan saling berbagi cerita tentang masa sma dulu dan juga tentang masa lalunya di tempat sekolahnya dulu. Menurut Koko, mereka jadi makin deket karena sering main bareng, sering kunjung-menunjungi, sering ketemu di kampus, juga karena sepemikiran, satu nasib, dan satu perjuangan, sebab Koko merasa kalo mereka berdua itu sama-sama begok (dalam beberapa hal yang sama). Jadi saat memulai topik pembicaraan mereka langsung nyambung.
Setelah melalui masa pengenalan, akhirnya topik pembicaraan Koko dan Alam semakin dalam. Koko sering curhat dengan Alam mengenai masalah cewek karena menurut Koko mereka sama-sama begok masalah cewek. Selain itu Koko juga sering berbagi cerita tentang hobinya kepada Alam, misalnya nonton, futsal, makan, jalan-jalan, dan ngomongin orang. Tidak ada lagi batasan dalam berbagi cerita antara Koko dan Alam.
Berdasarkan stages of relationship yang ada dibukunya Gamble (2005:241-242), tahapan-tahapan perkenalan yang dilalui Koko dan Alam adalah sebagai berikut:
Tahap pertama yang dilalui adalah Initiating, pada tahapan ini prosesnya sangat singkat, hanya butuh waktu 10-15 detik. Jadi hal ini bisa dilihat saat Koko memperingati Alam ketika sepatunya menginjak kotoran. Mungkin pada saat itu Koko merasa Alam mempunyai karakter yang pas untuk dijadikan sahabat dekat. Sehingga perkenalan mereka berlanjut ke tahapan berikutnya.
Tahap kedua yang kemudian dilalui adalah Experimenting, pada tahap ini individu-individu menanyakan pertanyaan-pertanyaan kepada yang bersangkutan atau orang ketiga mengenai individu yang baru dikenalnya tadi untuk mendapatkan informasi yang berguna, jika mereka menemukan kecocokan maka mereka akan melanjutkan proses hubungan ini. Seperti Koko yang juga mulai bertanya tentang Alam setelah mereka melalui awal perkuliahan. Ketika mereka bertemu di luar kelas, mereka saling bertanya tentang hal-hal umum. Untuk mengetahui apakah mereka menemukan kecocokan diantara mereka dan ternyata mereka merasa klop.
Tahap ketiganya adalah Intensifying, pada tahapan ini pembicaraan mengenai konsep diri menjadi hal yang biasa. Hubungan yang ada menjadi kurang formal alias udah ga jaim lagi, interaksi dimulai untuk melihat satu sama lain sebagai individu yang lebih personal. Dalam tahapan ini, Koko jadi mulai nyaman untuk membicarakan tentang masalah keluarga, masalah perasaan dan masalah pribadi lainnnya kepada Alam. Begitu juga Alam, karena mereka berdua sudah merasa nyaman satu sama lain sehingga tidak ada yang perlu ditutup-tutupi. Kalau ada masalah, Koko dan Alam langsung membicarakannya karena tidak ada rasa sungkan lagi diantara mereka.
Tahap yang keempat adalah Integrating, pada tahapan ini individu-individu tadi menjadi pasangan, bisa pasangan sahabat, ataupun pasangan kekasih dan mungkin juga pasangan suami-istri. Mereka memulai untuk melakukan segalanya bersama-sama dan orang-orang disekitar mereka udah memandang mereka sebagai pasangan. Mereka pun juga merasa kalo mereka adalah pasangan satu sama lain. Untuk tahap yang keempat ini, hubungan Koko dan Alam memang sering dipandang sebagai pasangan sahabat yang selalu terlihat bersama kemana-mana. Ke kantin sering bareng. Ke kelas juga bareng. Sehingga orang-orang yang disekitar mereka melihat mereka sebagai sepasang sahabat yang akrab.
Tahapan yang kelima adalah Bonding, dalam masa tahapan ini secara formal dan sering kali juga legal, diumumkanlah hubungan yang telah mereka buat seperti ikatan pernikahan, ikatan persahabatan dan juga perjanjian partner bisnis. Di tahap kelima ini, menurut Koko dia ga pernah mengumumkan tentang persahabatannya dengan Alam, tetapi orang-orang secara instant langsung mengetahui dari keseharian yang mereka jalani di lingkungan kampus.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar