Kamis, 12 Maret 2009

TRANSKRIP WAWANCARA (NON VERBATIM)

Waktu wawancara : Jumat, 6-03-09 jam 08.05-08.30
Tempat : Ruang multimedia
Pewawancara : E/20060530007/Mita Ayu
Informan 1 : Shifa (nama disamarkan)
Hasil wawancara

Pertemuan awal saya dengan Shifa (bukan nama sebenarnya) adalah hal yang biasa terjadi pada setiap mahasiswa yang mengambil kelas dan mata kuliah yang sama. Pertemuan kami terjadi pada saat kita berada di ruang multimedia. Untuk membuka obrolan, saya sekedar menanyakan hal-hal yang ringan saja. Setelah obrolan berlangsung sekitar sepuluh menit saya mencoba untuk berani menanyakan hal-hal yang sifatnya pribadi kepada Shifa. Dari sinilah saya kemudian menyimpulkan bahwa bukanlah hal yang mudah untuk menggali cerita tentang hubungan Shifa dengan teman dekatnya. Hal ini dikarenakan Shifa merupakan orang yang cenderung tertutup dengan orang lain untuk menceritakan hal-hal yang sifatnya pribadi. Soalnya kata Shifa- “Sejujurnya saya tidak suka membicarakan hal-hal yang sifatnya pribadi pada sembarang orang.
Shifa dan Fina (nama samaran) awalnya bertemu saat mereka MOS di SLTP X. Mereka ternyata teman satu kelas dan sama-sama duduk di bangku yang sama. Merekapun berkenalan dengan menanyakan nama, alamat rumah, asal sekolah dan hobbi. Pada waktu itu sebenarnya Shifa tidak bersimpati pada Fina hal ini dikarenakan Fina itu penampilannya agak aneh, centil dan agak berlebihan.Namun penilaian ini hanya berlaku sementara bagi Shifa.
Hubungan Fina dan Shifa (nama samaran) semakin dekat pada hari terakhir pulang dari MOS, Fina mengajak pulang bersama-sama naik sepeda (sepeda Ontho/sepeda besar orang jawa jaman dahulu). Saat Shifa mau membonceng, fina sudah mengayuh sepeda sejauh 100m, padahal Shifa belum sempat naik diboncengan. Saat Fina sadar Shifa belum naik boncengan, Fina kemudian memutar balik kayuhan arah sepedanya menghampiri Shifa. Karena postur tubuh Shifa yng lebih besar dari Fina, alhasil Shifalah yang kemudian memboncengkan Fina naik sepeda besar yaitu sepeda Ontho. Sambil mengayuh sepeda, merekapun asikmengobrol tentang pacar, hobi, kebiasaan buruk dan juga tempat-tempat hiburan mana yang sering dikunjungi. Seiring berjalannya waktu karena duduk sebangku mereka pun semakin akrab dan kian dekat.
Perubahan hubungan yang semakin dekat oleh dua sahabat ini pada saat Shifa curhat tentang kehidupan keluarganya yang penuh asam garam dan sedikit gula tentunya. Sikap Fina yang memberikan respon dan angina segar maka Shifa merasa nyaman, cocok dan tidak sungkan lagi. Hubungan ini kian dekat sekitar tiga sampai empat bulan sejak perkenalan awal mereka. Sampai usia yang sudah dibilang bukan ABG lagi, Shifa dan Fina masih bersahabat erat dan melakukan komunikasi lancar.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar